Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pertanyakan Kebijakan "Restock" Tiket Asian Games 2018

Kompas.com - 21/08/2018, 19:47 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga mempertanyakan kebijakan restock tiket Asian Games pada pembelian on the spot di ticket box, Gelora Bung Karno ataupun melalui Blibli.com.

Salah satu calon penonton, Fauzan menuturkan, ia terpaksa harus kembali ke GBK dari kantornya di kawasan Kuningan untuk membeli tiket voli.

"Tadi saya antre sampe jam 11.00 WIB katanya sudah sold out untuk pertandingan voli antara Indonesia lawan Hongkong. Terus, teman saya antre jam 15.00 WIB tiketnya sudah restock dan dia dapat," kata Fauzan, kepada Kompas.com, Selasa (21/8/2018).

"Saya beresin kerjaan dulu di kantor terus ke sini. Nyampe sini tadi jam 16.30 WIB sudah habis lagi. Maksudnya restock itu gimana ya, jumlah tiket yang restock berapa kan kita juga enggak tahu," sambung dia.

Baca juga: Masa Kita Antre Panjang Begini di Negara Sendiri, Seharusnya Sudah Online...

Fauzan juga mempertanyakan alasan restock tiket tersebut.

"Kenapa bisa restock ya, apa ada yang batalin gitu atau gimana sih. Tadi teman saya langsung datang saja pas sore karena dia awalnya cuma iseng saja. Eh malah dapat tiket," kata Fauzan.

Fauzan berharap, masalah tiket Asian Games dapat diselesaikan secepatnya.

Ia berharap penonton tak dibuat kecewa karena tidak dapat menonton pertandingan yang diinginkan atau terpaksa harus membeli tiket ke calo yang harganya lebih mahal dari harga resmi.

"Semoga suara kita didengar ya. Sudah banyak kan yang ngeluh di sosial media. Saya sih enggak mau beli ke calo, tapi kalau yang lain beli ke calo kan kasihan," tutur Fauzan.

"Menurut saya, ini event internasional ya, wajar kalau ada masalah kecil. Tapi, jangan berlarut," tambah dia.

Fitri, penonton lainnya mengatakan, di situs Blibli ada keterangan tiket akan restock secara berkala.

"Di situs Blibli, emang ada keterangan ada restock berkala. Emang saya mau pantengin web Blibli terus," ujar dia.

Ia berharap, panitia penyelenggara Asian Games 2018 memberikan informasi yang jelas mengenai sistem pembelian tiket sehingga tidak menyusahkan penonton Indonesia ataupun mancanegara.

"Kepada Inasgoc, tolong diperjelas lagi restock tiket itu apa. Kenapa harus ada restock. Kasihan yang sudah bolak-balik GBK atau hanya pantengin Blibli terus," kata Fitri.

Baca juga: Tiket Asian Games 2018, Masyarakat Tidak Perlu Tukar E-Voucher

Pendapat serupa juga diungkapkan Annisa, calon penonton pertandingan voli yang tidak mendapatkan tiket melalui situs Blibli ataupun on the spot.

"Tadi lihat Blibli sudah habis. Nyampe sini sudah sold out juga. Mau beli ke calo, mahal banget. Masa satu tiket harganya Rp 500.000," kata Annisa.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Selasa pukul 17.00 WIB, ticket box untuk pertandingan voli sudah sold out. Tidak ada petugas yang berjaga di ticket box.

Saat Kompas.com mencoba mengakses situs Blibli.com, terdapat keterangan "tiket akan restock berkala pada jam tertentu" pada laman pembelian tiket Asian Games 2018.

Kompas TV Minimnya informasi soal harga dan ketersediaan tiket membuat para calon penonton kecewa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com