Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calo Tiket Menodai Asian Games 2018

Kompas.com - 30/08/2018, 11:47 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calo tiket berkeliaran di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, selama Asian Games 2018. Mereka bahkan cukup sering tampil terang-terangan Mereka menjual tiket dengan harga dua kali lipat dibanding harga yang dijual panitia.

Sementara, di panitia tiket habis karena diborong para calo itu. Warga yang hendak membeli tiket jadi kesal.

Praktik percaloan sudah terlihat sejak awal pertandingan-pertandingan Asian Games digelar. Saat itu, penjagaan pihak kepolisian masih belum ketat. Hal itu membuat para calo berani menampakan diri dan menjual tiket layaknya menjual kacang goreng di depan umum.

Saat itu, panitia memberlakukan dua sistem penjualan tiket, online dan offline. Pada sistem penjualan offline, masyarakat bisa langsung membeli tiket di loket yang berada di sekitar GBK.

Baca juga: Calo Tiket Masih Berkeliaran di Pintu Masuk GBK

Pada 21 Agustus atau 3 hari setelah pembukaan Asian Games, Kompas.com sempat mewawancarai calo yang berjualan tiket di sekitar GBK. Calo bernama Asep itu berkeliling di arena GBK dari pintu II hingga pintu VI sambil mendekati sejumlah calon penonton yang melintas. Sesekali ia mendekati beberapa calon penonton mancanegara.

Selama sekitar 20 menit diamati di arena GBK, ada dua orang penonton membeli tiket pertandingan voli seharga Rp 200.000.

Asep menyatakan, ia menjual satu tiket penyisihan pertandingan voli seharga Rp 150.000-Rp 300.000 sedangkan satu tiket basket seharga Rp 200.000-Rp 400.000.

Untuk mendapatkan tiket tersebut, Asep sudah antre di GBK sejak pukul 06.00 WIB. Ia bersama temannya membeli masing-masing 20 tiket untuk pertandingan voli antara tim Indonesia dan Hongkong serta pertandingan basket antara tim Indonesia dan Taiwan.

Selanjutnya, ia akan membagi keuntungan sama rata dengan temannya.

Ia mengaku telah menjadi calo tiket pertandingan sejak hari Minggu atau sehari setelah pembukaan Asian Games dan meraih keuntungan sekitar Rp 1 juta hingga Rp 3 juta sehari.

"Kalau lagi ramai misalnya pertandingan antara Indonesia lawan siapa gitu, saya bisa dapat Rp 3 juta lebih. Kemarin aja sepi, tiket enggak terjual semua jadi cuma dapat Rp 1 jutalah," kata dia.

Warga kesal

Calo yang leluasa jual tiket sementara di loket resmi tiket habis membuat pengunjung yang tidak kebagian tiket pertandingan kesal. Pada  pertandingan bulu tangkis antara atlet bulu tangkis Indonesia vs China beberapa waktu lalu misalnya, para pengunjung mengantre dari pukul 05.00 WIB. Namun, banyak dari mereka akhirnya tidak kebagian tiket.

Panitia menyebutkan, 1.600 tiket yang dijual telah habis dalam waktu sejam. Pengunjung sempat menuding, para calo memborong tiket tersebut. Bahkan, warga menilai ada panitia yang bekerja sama dengan calo. Namun, hal tersebut dibantah panitia tiket.

Praktik percaloan juga ditemui saat pembelian tiket penutupan Asian Games 2018. Banyak warga tidak kebagian tiket. Sementara, para calo telah memborong tiket dan menjualnya lagi dengan harga lebih tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com