Efektivitasnya yang dirasakan selama penerapan, membuat kebijakan ini justu didukung untuk berlaku permanen. Salah satunya dari kepolisian yang merasa kebijakan ini mempermudah kerja polisi.
"Kami sebagai anggota polantas tidak seperti tahun lalu-lalu waktu ganjil-genap. Kami anggota merasakan enak, bisa lebih kendor dan santai. Dan keadaan seperti itu tidak memungkiri bahwa saya pastikan anggota lebih senang di lapangan kalau situasi seperti ini," kata Kepala Seksi Kerja Sama Sub Direktorat Keamanan dan Keselamatan Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Sutikno.
Sutikno mendukung perpanjangan kebijakan ini. Ia bahkan berharap kebijakan itu berlaku sepanjang pekan.
"Harapan saya ganjil-genap ini justru satu minggu diberlakukan. Tapi, kalau memang Pak Gubenur tidak melaksanakan, kami sebagai anggota tetap akan dukung," kata Sutikno.
Baca juga: Ganjil-Genap Diusulkan Berlaku Permanen
Hal yang sama diungkap sejumlah unsur masyarakat yang biasa bergerak di bidang transportasi publik. Anggota Commuter Line Mania, Anthony, misalnya, ingin kebijakan ini juga diberlakukan ke motor.
Anthony yang selama ini bersepeda dari Stasiun Duri mengatakan, dengan pembatasan motor, pesepeda bakal lebih nyaman di jalanan. Ia menepis tuduhan pembatasan kendaraan adalah upaya pelanggaran hak.
"Kalau enggak bisa, dilarang saja sekalian (motor). Bukan saya mau melanggar HAM, tetapi berpolusi kok ngomongin HAM? Justru saya tanya hak saya sebagai manusia di Jakarta yang kena paparan polusi, justru itu yang harus dibela," ujar dia.
Adriansyah dari Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ) punya harapan yang sederhana. Ia hanya meminta agar penegakan hukum tidak kendur khususnya dalam mesterilisasikan jalur transjakarta.
Baca juga: Motor Diusulkan Juga Terkena Kebijakan Ganjil-Genap
"Kerasa kalau pagi naik busway (lancar), lihat mobil macet. Tapi, suka kesal karena suka dibuka untuk mobil," kata Adriansyah.
Wakadishub Sigit Wijatmoko mengatakan, masukan-masukan dari masyarakat ini akan menjadi bahan evaluasi pihaknya ke depan.
Soal dukungan untuk membuat kebijakan ini permanen, Sigit memastikan itu tak akan terjadi sebab ganjil-genap hanyalah kebijakan transisi sampai jalan berbayar diterapkan di Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.