Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik Yakin Gerindra Tak Berubah, Tetap Calonkan Dirinya Jadi Wagub DKI

Kompas.com - 09/09/2018, 15:56 WIB
Nursita Sari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik meyakini, keputusan Gerindra untuk mencalonkan dirinya sebagai kandidat wakil gubernur DKI Jakarta tidak akan berubah.

Kursi wagub DKI diketahui kosong setelah Sandiaga Uno mundur dari jabatan itu.

"Insya Allah enggak berubah, kalau Gerindra, ya," ujar Taufik di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (9/9/2018).

Taufik menyampaikan, DPD Gerindra DKI Jakarta akan mengadakan rapat pleno dan rapat pimpinan (rapim) pekan depan. Keputusan untuk mengajukan nama cawagub akan ditentukan dalam rapat tersebut.

"Minggu depan Gerindra DKI akan rapat pleno, kemudian dilanjutkan dengan rapim, di situ diputuskan," kata dia.

Baca juga: DPD Gerindra Calonkan Taufik Jadi Wagub DKI, Kini Tunggu Arahan DPP

Selain digadang-gadang menjadi cawagub, Taufik juga sedang berupaya agar dirinya lolos sebagai bakal calon anggota legislatif (bacaleg) dalam Pemilu 2019.

Taufik telah menggugat Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) karena menunda menjalankan putusan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI untuk memasukkan namanya sebagai bacaleg.

Dia juga tengah mengajukan uji materi Peraturan KPU Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pencalonan Legislatif yang melarang mantan narapidana kasus korupsi mengikuti Pileg. Taufik yang menyandang status itu terganjal PKPU tersebut.

Taufik tak menjawab lugas saat ditanya prioritasnya, apakah menjadi cawagub atau caleg.

Baca juga: Aher, Mardani, hingga Ahmad Syaikhu Masuk Bursa Kandidat Wagub DKI dari PKS

"Udah pasti enggak bisa dua-duanya, (harus) salah satu. Wagub kan saya dicalonkan oleh partai, ya saya ikuti aja. Keputusan partai, saya ikuti," ucap Taufik.

Keputusan DPD Partai Gerindra DKI Jakarta untuk mencalonkan Taufik sebagai kandidat wakil gubernur sudah bulat. Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Syarif mengatakan, mereka saat ini tinggal menunggu arahan DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Partai Gerindra.

"Kalau kami di DPD sudah sepakat memilih Pak Taufik, kami sekarang tinggal menunggu perintah lanjutan dari DPP," kata Syarif, Sabtu (8/9/2018).

Jabatan wakil gubernur DKI Jakarta masih kosong saat ini setelah Sandiaga Uno mundur dari jabatan itu. Dia mundur karena ingin maju dalam Pemilihan Presiden 2019.

Sandiaga sudah mendaftarkan diri sebagai calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menjadi capres pada Pilpres 2019.

Kompas TV Laporan dilakukan setelah KPU menolak pendaftaran caleg mantan napi koruptor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com