Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Daripada Ganjil-Genap, Lebih Baik Lebarkan Jalan di Depok

Kompas.com - 11/09/2018, 07:26 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Satuan Lalu Lintas Depok Kombes Pol Sutomo mengatakan, macet di Depok belum pada tahap mengkhawtirkan.

Atas dasar itu, menurut dia, belum tepat jika diterapkan sistem ganjil-genap di sepanjang Jalan Margonda Raya yang merupakan pusat Kota Depok.

“Belum tepat diterapkan sistem ganjil-genap di Jalan Margonda karena kemacetannya belum begitu parah, masih bisa diatasi,” ucap Sutomo saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/9/2018).

Baca juga: Sering Macet Saat Akhir Pekan, Ganjil-Genap Akan Diterapkan di Depok

Menurut Sutomo, sebaiknya Pemerintah Kota Depok memikirkan secara matang rencana penerapan ganjil-genap di Depok.

Memperbaiki sarana prasarana dinilainya lebih efektif dibandingkan ganjil-genap.

“Sebaiknya lebih dikaji secara matang ya terkait ganjil-genap ini, atau sebaiknya mending memperlebar jalanan yang ada di Depok, misalkan Jembatan Dipo atau di daerah Margonda,” ucap Sutomo.

Menurut Sutomo, kemacetan yang ada di Depok biasanya karena terjadi penyumbatan di beberapa daerah Depok.

“Biasanya penyumbatan itu di daerah Citayam, Pancoran, Kelapa Dua, Amalia juga macet, karena yang harusnya ada 4 jalur jadi digunakan masyarakat menjadi 1 jalur,” ucap dia.

Selain itu, ia menilai ganjil-genap di Depok bisa berdampak terhadap tempat usaha di Jalan Margonda.

Baca juga: Macetnya Parah di Depok, apalagi Margonda, Bikin Orang Cepat Tua...

Apalagi, Jalan Margonda seolah menjadi sentra bisnis Depok karena banyaknya mal dan rumah makan di sana.

Sutomo pun mengatakan bahwa pihaknya siap membantu mengurai kemacetan di Margonda.

“Kami siap siaga atasi kemacetan di Jalan Margonda, kami sudah membentuk tim urai kemacetan yang terdiri dari sejumlah polisi wanita. Saat ini kita masih bisa atasi kok kemacetan di Depok,” ucap Sutomo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com