Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 2 Pekan, 2 Kali Warga Jakbar Mengamuk Setelah Kecelakaan Lalin

Kompas.com - 12/09/2018, 09:02 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam waktu sekitar dua pekan, dua kali terjadi warga di Jakarta Barat (Jakbar) mengamuk menyusul terjadinya kecelakaan lalu lintas (lalin).

Selasa (11/9/2018) kemarin, warga melempari tujuh unit truk pengangkut pasir yang melintas di Jalan Kayu Besar Raya, Kalideres, Jakarta Barat. Batu berukuran besar dilemparkan ke arah kaca depan dan badan truk. Alhasil, kaca pecah dan badan truk rusak.

Kapolsek Kalideres Kompol Pius Ponggeng mengatakan, warga marah karena sebelumnya  sebuah truk pengangkut pasir yang melintas di kawasan tersebut melindas seorang pengendara sepeda motor hingga tewas.

Aksi pelemparan batu itu terekam dalam sebuah video yang kemudian beredar di berbagai media sosial.

Baca juga: Polisi Buru Warga yang Lempari 7 Truk Pasir dengan Batu di Kalideres

Pius mengatakan, tindakan warga itu tak dapat dibenarkan. Saat ini pihaknya tengah melakukan pengejaran terhadap sejumlah orang yang terekam dalam video itu.

"Kami juga akan meminta keterangan pengemudi truk yang menabrak pengemudi hingga tewas. Untuk warga yang melakukan lemparan batu juga kami kejar. Ini berdasarkan musyawarah kami dengan pemangku wilayah setempat," ujar Pius, Selasa.

Dua pekan lalu, tepatnya pada 30 September, warga juga mengamuk setelah pengemudi mobil Nissan Grand Livina B 1965 UIQ berinisial FR melakukan tabrak lari terhadap pengendara sepeda motor di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat.

Dalam kasus itu pengendara sepeda motor yang tertabrak tak mengalami luka serius. Namun warga yang sudah terlanjur marah mengejar dan melakukan pengeroyokan terhadap pengemudi mobil di jalur transjakarta, dekat Halte Mangga Besar.

Akibat pengeroyokan itu, FR menderita luka memar di pipi dan beberapa bagian tubuh.

Polisi kemudian mengejar para pelaku pengeroyokan dan menangkap lima tersangka berinisial SS, WT, AA, SD, dan FA. Saat itu dua pelaku lain masih dalam pengejaran.

Baca juga: Diimbau Keluar Busway, Pengendara Gran Max dan Nissan Pukul Petugas Transjakarta

Kelima tersangka tak ditahan tetapi dikenakan wajib lapor.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengimbau warga untuk tak mudah terbawa emosi dan main hakim sendiri.

"Lebih baik penyelesaian kasus diserahkan kepada pihak kepolisian agar warga juga tidak justru melanggar hukum," ujarnya, Rabu ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com