Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Coret 9.536 Pemilih Ganda di Kota Bekasi

Kompas.com - 18/09/2018, 16:02 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum Kota Bekasi Nurul Sumarheni mengatakan, pihaknya sudah menghapus 9.536 data pemilih ganda untuk Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

"Kita temukan 9.536 data pemilih ganda dan sudah kita hapus, temuan data ganda itu seperti kesamaan NIK dan nomor KK yang belum ditarik dari database," kata Nurul kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Senin (17/9/2018).

Ribuan data pemilih ganda itu dihapus dalam pleno terbuka penetapan dan rekapitulasi darftar pemilih tetap (DPT) hasil perbaikan tingkat Kota Bekasi dalam Pemilu 2019.

"Telah diplenokan di KPU RI tapi belum ditetapkan. Rekomendasi dari Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) dilakukan pencermatan kembali selama 60 hari," ujar Nurul.

Baca juga: 5.137 Pemilih Ganda Ditemukan di Depok

Sementara itu, Koordinator Divisi Pengawasan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bekasi Kanda Alimahya mengatakan, sebelumnya pihaknya menemukan 20.659 data pemilih ganda DPT di Kota Bekasi.

Setelah menemukan data pemilih ganda, Bawaslu Kota Bekasi meminta KPU Kota Bekasi melakukan perbaikan.

"Kita rekomendasikan ke KPUD Kota Bekasi untuk melakukan perbaikan dengan cara pencoretan pada data pemilih ganda ini dan sudah dilakukan oleh KPUD Kota Bekasi," kata Ali.

Menurut Ali, pemilih ganda dapat berupa data ganda identik, seperti nomor induk kependudukan (NIK) yang sama, nomor kartu keluarga yang sama, dan alamat yang sama dalam tempat pemungutan suara (TPS) yang sama.

"Misalnya ganda identik, itu NIK-nya sama, KK-nya sama, tempat tinggalnya sama, TPS-nya sama, tetapi dia ada dua, jadi ganda," ujar Ali.

Baca juga: Temukan 2,9 Juta Pemilih Ganda, Bawaslu Sebut Masih Bisa Bertambah

Ada pula istilah ganda sebagian yang tidak semua data kependudukannya sama. "Ganda sebagian itu NIK dan KK-nya sama tetapi alamat dan TPS-nya beda, jadi macam-macam begitu," kata Ali lagi.

Selain itu, kerap ditemukan data warga yang sudah meninggal tetapi masuk dalam DPT.

Adapun jumlah DPTHP untuk Pileg dan Pilpres 2019 di Kota Bekasi meningkat dibanding jumlah DPT pada Pilkada 2018 yakni dari 1.434.351 menjadi 1.490.856 jiwa.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com