Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Geng di Tangerang Serang Polisi dan Suporter Persikota Usai Tenggak Miras

Kompas.com - 21/09/2018, 21:28 WIB
Rima Wahyuningrum,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


TANGERANG, KOMPAS.com - Anggota geng "blossom" dan "kampung bahagia" disebut menenggak minuman keras sebelum menyerang aparat dari Polsek Ciledug dan suporter Persikota, pada Sabtu (8/9/2019) pukul 02.00 WIB.

Penyerangan di Jalan Hos Cokroaminoto, Larangan, Tangerang Kota tersebut dilakuakan dengan pelemparan batu ke arah kendaraan dinas polisi.

"Modusnya, mereka telah menyiapkan diri, caranya menyerang petugas dengan mengonsumsi miras terlebih dahulu, kemudian melempari petugas yang sedang mengamankan suporter Persikota," kata Kapolres Metro Tangerang Kombes Harry Kurniawan, di Mapolres Metro Kota Tangerang, Jumat (21/9/2018).

Baca juga: Diduga Serang Polisi dan Suporter Persikota, 14 Orang Ditangkap Aparat

Harry menyebut, para anggota geng tersebut berkumpul karena provokasi yang tersebar di grup WhatsApp.

Pesan tersebut berisi ajakan untuk menyerang 10 orang aparat polisi dan suporter Persikota yang baru saja pulang dari pertandingan di kawasan Jakarta Selatan menuju Tangerang.

"14 pelaku sudah kami amankan, yang pertama sebagai pelaku melempar kendaraan roda empat kami, kedua menghasut di media sosial manapun WA grup untuk melakukan pengeroyokan kepada polisi dan suporter," kata Harry.

Ke-14 orang tersangka ditangkap secara berkala sejak 10-16 September 2018. Mereka yakni AS (19), AM (27), AB (21), DA (19), AT (19), RD (18), AA (23), BP (18), AL (37), FA (24), AF (23), AR (19), PO (22) dan FR (18).

Identitas mereka terungkap melalui rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi yang periksa Polres Metro Kota Tangerang.

Polisi masih mengejar satu orang pelaku utama dengan nama panggilan Oleng, yang bertugas sebagai provokator dan penghasut anggota geng untuk melakukan kejahatan bersama-sama.

Kejadian ini mengakibatkan kerugian berupa kerusakan pada kendaraan dinas polisi. Namun, tidak ada korban luka berat baik dari polisi dan suporter.

Baca juga: Kronologi Penyerangan SMK Pijar Alam Bekasi Versi Kepala Sekolah

Para tersangka telah diamankan di Mapolres Metro Kota Tangerang. Adapun barang bukti kasus ini berupa 1 unit sepeda motor dinas Kawasaki CLX dan 1 unit mobil Daihatsu Grand Max Polsek Ciledug.

Ada pula alat kejahatan yaitu 2 bilah kelawang, 3 bilah golok, 3 batang bambu, 4 batang kayu dan 5 buah batu.

 

Para tersangka dikenakan Pasal 170 KUHP tentang kekerasan di hadapan umum dan Undang-Undang ITE Pasal 45 tentang menghasut melalui dunia maya ataupun media sosial, dengan ancaman pidana 7 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com