Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Harno, Badut yang Menghibur Pesta Anak-anak Sejak 1991

Kompas.com - 25/09/2018, 15:55 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi Suharno (56) tidak ada yang bisa menggantikan kerja keras untuk mencapai kesuksesan. Selain itu, sukses juga bukan tujuan yang mudah dicapai, namun membutuhkan proses panjang.

Kesadaran ini yang membuat pria yang akrab disapa Harno itu untuk mau bekerja keras dan tetap semangat menjalani pekerjaannya sebagai badut di acara-acara ulang tahun, terutama di wilayah Jakarta Selatan.

Dilansir dari akun Twitter @Suharno41747558, ia bahkan mengunggah video dan menuliskan jasa yang ditawarkannya untuk memeriahkan pesta ulang tahun anak, seperti menjadi badut, sulap, MC atau pembawa acara, dan lainnya.

Dalam unggahan itu, Harno terlihat sedang menghibur anak-anak di pesta ulang tahun. Harno terlihat memimpin gerakan tarian yang kemudian diikuti anak-anak di pesta tersebut.

Unggahan Harno telah ditonton sebanyak lebih dari 241.000 kali dan direspons lebih dari 14.000 retweet. Beberapa warganet juga ikut mendoakan dan memberi semangat kepada Harno.

Pengendara ojek online

Harno bercerita, sebelum mencari uang dengan menjadi badut di pesta, ia pernah bekerja sebagai petugas sekuriti pada 1985. Namun, setelah 6 tahun bekerja, ia memilih mundur karena penghasilan tidak sesuai dengan yang diharapkan.

"Lalu ikut ke sanggar badut, tapi kostumnya belum lengkap," ujar Harno saat dihubungi Kompas.com pada Selasa, (25/9/2018).

Menyambung hidup, Harno kemudian mencari nafkah dengan bekerja sebagai badut sejak 1991 hingga saat ini.

Saat menjadi badut, Harno biasa mengisi acara di ulang tahun anak-anak, khitanan massal, dan akad nikah di hotel.

"Biasanya saya mengisi acara dengan berdoa, memberi semangat anak-anak, menyanyi, tiup lilin, main game diselingi sulap anak-anak," ujar Harno yang saat ini tinggal berdua bersama ibunya.

Harno mengungkapkan, dalam sebulan pendapatannya sebagai badut tidak menentu.

"Kalau lagi ramai, bisa sehari mengisi dua acara. Kadang-kadang sehari tiga kali mengisi acara. Pernah juga sebulan kosong," ujar Harno.

Sementara, Harno mendapatkan penghasilan sebesar Rp 500.000 untuk menjadi badut selama 60 menit hingga 90 menit. Untuk sulap dalam acara besar, ia dibayar sebesar Rp 1,5 juta.

Tampilan keseharian Suharno ketika tidak menjadi badut.Suharno Tampilan keseharian Suharno ketika tidak menjadi badut.
Harno bercerita, ketika dalam sebulan ia tidak dapat panggilan untuk mengisi badut ulang tahun, Harno akan mencari nafkah dengan bekerja sebagai pengendara ojek online.

Awal bekerja sebagai pengendara ojek online ternyata membawa nasib mujur bagi Harno. Ia mengaku sempat mendapatkan penghasilan hingga Rp 1,5 juta dalam seminggu.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com