Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD Minta Pemprov DKI Prioritaskan Honorer K2 Jadi CPNS

Kompas.com - 28/09/2018, 12:33 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI-Perjuangan William Yani menilai pegawai honorer tidak akan bisa bersaing dengan masyarakat umum dalam pendaftaran CPNS DKI 2018.

Apalagi, kata Yani, pendaftar CPNS didominasi anak-anak muda.

"Pegawai honorer atau K2 otaknya sudah beku, kalau diadu sama millenial yang daftar CPNS ya pasti kalah," ujar Yani ketika dihubungi, Jumat (28/9/2018).

Baca juga: Kapolri: Seleksi CPNS Harus Bersih, Calo Kita Sikat

Yani mengatakan, pegawai honorer yang sudah belasan tahun fokus mengerjakan tugas-tugas mereka.

Dengan beban pekerjaan itu, Yani menilai mereka akan kalah jika diadu pendaftar baru yang umumnya lulusan baru.

"Mereka disuruh kerjakan tugas pengetahuan umum ya pasti sudah pada lupa, beda halnya dengan yang baru-baru lulus," kata dia. 

Baca juga: Politisi PDI-P Minta Kuota CPNS DKI Diprioritaskan buat Pegawai Honorer

Oleh karena itu, dia meminta Pemprov DKI memprioritaskan pegawai honorer dalam penerimaan CPNS DKI 2018.

Selain itu, Yani juga meminta Pemprov DKI tidak membatasi usia pegawai honorer yang mendaftar sebagai CPNS.

Pegawai honorer umumnya sudah belasan tahun mengabdi untuk Pemprov DKI.

Baca juga: Warganet Bertanya Lokasi Tes CPNS, Ini Penjelasan BKN

Yani mengatakan mereka layak mendapatkan peluang lebih besar untuk naik pangkat menjadi CPNS. Yani pun meminta Pemprov DKI menyediakan kuota sebanyak 2.700 dari 3.244 untuk pegawai honorer DKI Jakarta.

"Karena apa? Pegawai honorer atau K2 di DKI ini terlalu banyak sampai 11.000. Sebaiknya selesaikan dulu yang honorer ini lalu baru menerima pegawai baru," ujar Yani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com