JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Rumah Susun (Rusun) Penjaringan, Jakarta Utara, mengalami pengalaman buruk saat tiga blok Rusun Penjaringan direvitalisasi tahun 2017.
Ketua RW 06 Penjaringan, RW yang berada di dalam rusun itu, Hartoyo mengatakan, ketika itu warga terpaksa mencari hunian sementara sendiri-sendiri karena tidak ada hunian sementara yang disediakan pemerintah.
"Mereka revitalisasi (rusun) tanpa (warga) direlokasi. Mereka otomatis akan mencari tempat sendiri, tempat masing-masing. Nah kebanyakan pengusaha-pengusaha kontrakan mereka aji mumpung," kata Hartoyo saat ditemui Selasa (2/10/2018) malam.
Ia menuturkan, para pengusaha rumah kontrakan memanfaatkan kondisi warga yang saat itu sedang membutuhkan hunian sementara.
Baca juga: Warga Rusun Penjaringan Minta Direlokasi ke Rusunawa Kemayoran
Salah satu contohnya, kata Hartoyo, adalah masa sewa rumah kontrakan yang dibuat dalam hitungan tahun. Padahal, kebutuhan warga tidak selama itu.
"Warga cuma menempati satu tahun empat bulan tapi yang punya kontrakan itu gak mau tahu tetap perpanjang satu tahun. Yang ditempati empat bulan tapi bayar satu tahun. Mereka tidak mau itu terulang lagi," kata Hartoyo.
Ia menambahkan, fasilitas listrik dan air pada saat itu juga sudah diputus ketika warga belum sepenuhnya meninggalkan lokasi rusun.
Karena itu, Hartoyo meminta Pemprov DKI Jakarta merelokasi warga Rusun Penjaringan sebelum proses revitalisasi berjalan.
"Paling tidak ya secara manusiawi kami dirumahkanlah. Dirumahkan juga kami tidak minta gratis, kami tetap akan sewa," kata dia.
Revitalisasi Rusun Penjaringan akan dianggarkan dalam APBD DKI 2019 dengan skema pembangunan multi-years atau tahun jamak. Ada 10 blok rusun yang akan dibongkar dalam revitalisasi itu. Pemprov DKI nantinya akan membangun empat tower baru dengan total 1.116 unit hunian di Rusun Penjaringan.
Revitalisasi pada 2019 merupakan revitalisasi tahap dua. Pemprov DKI pernah melakukan revitalisasi tiga blok Rusun Penjaringan pada 2017.
Baca juga: Revitalisasi Rusun Penjaringan dan Pengalaman Buruk Para Penghuninya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.