JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) mempertanyakan nasib pembebasan lahan yang dikerjakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Jika pembebasan lahan tidak berjalan, BBWSCC tidak bisa mengalokasikan anggaran normalisasi sungai pada 2019.
"Pihak Balai (BBWSCC) juga mempertanyakan progres itu. Dia tidak akan mungkin melakukan rencana anggaran belanja negara 2019 kalau di 2018 ini tidak terealisasi pekerjaan (pembebasan lahan) itu," kata Teguh, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (3/10/2018).
Teguh mengatakan, Kepala BBWSCC Bambang Hidayah sudah menanyakan langsung kelanjutan pembebasan lahan itu kepada Pemprov DKI Jakarta.
Baca juga: Seorang Pria Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan Kali Ciliwung
Pemprov DKI memastikan proses pembebasan lahan itu tetap berjalan.
Dinas Sumber Daya Air masih berupaya membebaskan lahan untuk normalisasi Sungai Ciliwung, Sungai Pesanggrahan, dan Kali Sunter. Normalisasi itu nantinya akan dikerjakan BBWSCC.
"Pembebasan lahan tetap fokus di tiga lokasi, Pesangrahan, Sunter, dan juga Ciliwung," ujar dia.
Teguh berharap, pembebasan lahan di tiga lokasi itu bisa berjalan maksimal pada tahun ini.
Dia mengakui, membebaskan lahan tidak mudah dan harus dikerjakan dengan sangat hati-hati, sebelum Dinas Sumber Daya Air akhirnya melakukan pembayaran.
"Jangan sampai ada overlap, tumpang tindih, apalagi gugatan-gugatan lain yang berdampak terhadap kita. Makanya, kemarin kami rapat dengan pihak Balai Besar, menanyakan progres normalisasi, ya kami perlu waktu untuk kelengkapan administrasinya," ucap Teguh.
Baca juga: Kadis SDA Pastikan Rumah Pompa dan Pintu Air Ciliwung Berfungsi Saat Musim Hujan
Kepala BBWSCC Bambang Hidayah sebelumnya mengatakan, pembebasan lahan menjadi hambatan dalam normalisasi, termasuk Sungai Ciliwung.
BBWSCC mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk segera membebaskan lahan untuk dinormalisasi.
"Kami tunggu lahan dibebaskan dulu oleh Pemprov DKI, sekarang sedang dilakukan. Ya tidak signifikan sih, kita bertahap, kan lahan yang dibebaskan kan juga bertahap," kata Bambang, di Cipinang Indah, Jakarta Timur, Senin (1/10/2018).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.