Setiba di bandara pada pukul 16.00 Wita, Fitria langsung antre bersama ratusan warga lainnya untuk menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU untuk diterbangkan ke Balikpapan.
Dia menggunakan pesawat Hercules karena tiket pesawat komersial sudah habis.
Baca juga: Korban Gempa Palu: Anak Saya Telepon, Nangis-nangis Minta Saya Pulang...
Pesawat Hercules disediakan TNI AU untuk mengevakuasi korban selamat untuk keluar dari Sulteng.
Ihwan (35), suami Fitria, tetap menetap di Palu karena TNI mendahulukan ibu-ibu dan anak-anak untuk diberangkatkan ke Balikpapan.
"Naik Hercules ke Jakarta bersama 200 penumpang lainnya. Jadi dipilih sama TNI diprioritaskan perempuan dan anak-anak, bapak-bapak dan anak muda disuruh minggir dulu," ujar Fitria.
Baca juga: Jenazah Mahasiswi Korban Gempa Palu Disambut Isak Tangis Keluarga di Mamasa
Tiba di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada pukul 17.30 WIB, Fitria dan anaknya harus menunggu berjam-jam untuk dapat kembali terbang menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Dia terbang ke Jakarta pada pukul 04.00 pagi.
"Sampai Jakarta pukul 07.00 pagi dan pukul 08.30 saya sampai di Depok," katanya.
Baca juga: Mendikbud: 20.000 Guru Terdampak Gempa Palu
Fitria mengatakan, dia akan selalu mengenang kejadian gempa yang menimpanya.
"Saya mau balik lagi ke sana, tetapi untuk saat ini saya masih mau di sini sama keluarga," ujar Fitria menutup pembicaraan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.