Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kantongi Izin, Bangunan Rumah Mewah di Lebak Bulus Dibongkar

Kompas.com - 04/10/2018, 18:15 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah rumah mewah di Jalan Madrasah Al Husna RT 003 RW 004 Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan dibongkar Tim Penertiban Terpadu Jakarta Selatan, Kamis (4/10/2018).

Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Arifin mengatakan, rumah yang sedang dibangun itu dibongkar lantaran tidak mengantongi izin.

"Sebelumnya pemilik bangunan telah diberikan berbagai surat, tetapi tidak diindahkan dan tetap melanjutkan pembangunan," kata Arifin, Kamis siang.

Baca juga: Megah, Masjid Pengganti Tempat Ibadah yang Dibongkar demi Tol Batang-Semarang

Menurut Arifin, pihaknya sudah berusaha mengirimkan surat peringatan, surat segel, surat perintah bongkar (SPB), hingga rekomendasi bongkar paksa.

Namun, pemilik bangunan tiga lantai itu terus membangun.

"Pemilik bangunan ini sudah mengurus perizinan, dari mulai KRK dan IMB. Namun ditolak karena memang bangunan sudah jadi. Agar bisa dikeluarkan izin bangunan ini harus ditertibkan sesuai dengan jarak bebas bangunan," ujar dia. 

Baca juga: Masjid di Tengah Tol Batang-Semarang Akhirnya Dibongkar

Kasatpel Suku Dinas Cipta Karya, Tata Kota, dan Pertanahan Kecamatan Cilandak Bambang Sumedi menambahkan, sesuai aturan, Koefisien Dasar Bangunan (KDB) yang dibolehkan hanya 30 persen.

KDB adalah batas maksimal lahan yang diperbolehkan untuk dibangun dalam suatu bidang. KDB mengatur luas lantai dasar.

"Kalau (KDB) lebih sedikit masih ada toleransi. Ini pemborong yang pertama salah, makanya sekarang kabur orangnya," kata Bambang.

Bambang mengimbau pemilik bangunan mengurus izinnya setelah rangka bangunannya dibongkar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com