Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Penarik Becak di Pekojan soal Wacana Pembagian Rompi dan KTA

Kompas.com - 09/10/2018, 18:39 WIB
Rima Wahyuningrum,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Serikat Becak Jakarta (Sebaja) untuk membagikan rompi dan kartu tanda anggota (KTA) telah sampai ke telinga para penarik becak pangkalan di Pekojan, Jakarta Barat.

Leman, penarik becak di Pasar Pejagalan Raya di Jalan Bandengan Selatan, Pekojan, menyetujui rencana tersebut sehingga para penarik becak di wilayahnya memiliki kelengkapan identitas.

"Kalau punya rompi, kan jadi bisa ketahuan kita dari mana, jadi ada ciri khasnya," kata Leman, kepada Kompas.com, di lokasi, Selasa (9/10/2018).

Meski begitu, Leman berharap, tidak ada penarikan biaya dari pembagian rompi dan KTA tersebut.

Baca juga: Ketua DPRD DKI Tak Setuju Revisi Perda demi Izinkan Becak di Jakarta

 

Sebab, beredar informasi di wilayah lain pembagian rompi dari Sebaja dikenakan tarif Rp 80.000.

Sueb, penarik becak di sana juga berharap tidak ada penarikan biaya dari pembagian rompi dan KTA tersebut.

"Ya kalau sekedar Rp 15.000-Rp 20.000 buat bayar ikhlas. Kalau lebih dari itu enggak (setuju)," kata Sueb.

Namun, ia menyarankan agar pembagian diberikan secara merata dan sesuai dengan jumlah anggota penarik becak di Pekojan.

Ia juga berharap agar mendapatkan rompi dengan ukuran yang sesuai agar pas saat digunakan.

"Kalau bisa ukurannya yang muat di kita-kita. Dulu pernah dapat kaos satu, ukuran ya kita enggak muat. (ukuran) L-lah kalau bisa. Sudah paling umum itu," kata dia.

Penarik becak lainnya, Ruslan, meminta jika mereka sudah memakai rompi dan KTA tidak ada penangkapan lagi oleh petugas Satpol PP.

Baca juga: Tukang Becak Kota Bekasi Enggan Narik di Jakarta 

"Keuntungannya punya KTA, ada. Kita jadi tenang (dan) aman kalau keluar (narik becak), biar enggak kegaruk (ditangkap petugas)," kata dia.

Romi, KTA, dan selter disiapkan 

Lurah Pekojan Tri Prasetyo membenarkan adanya rencana pemberian rompi dan KTA dari Sebaja, serta pembuatan selter untuk para penarik becak di wilayahnya.

Saat ini, terdaftar 32 penarik becak yang ada di Pekojan dan hanya ditandai dengan stiker dari Pemprov DKI Jakarta yang ditempeli pada Febuari 2018.

"Lagi disiapin buat rompinya, KTA, sama selternya. Kalau enggak ada halangan hari Jumat (pembagiannya). Tadinya hari ini mau dibuat selternya di Pejagalan, tapi masih dirapatkan," kata Tri, saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com