JAKARTA, KOMPAS.com - Kanit Reskrim Polsek Cempaka Putih Iptu M Soleh mengatakan, hingga saat ini pihaknya telah memeriksa tiga orang saksi terkait kasus perusakan rumah makan Manado di Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Rabu (17/10/2018).
"Sampai saat ini sudah tiga orang (saksi yang diperiksa)," ujar Soleh, Rabu.
Meski demikian, lanjut dia, pihaknya belum mendapatkan keterangan yang signifikan dari para saksi.
Selain memeriksa saksi, polisi juga telah mengamankan CCTV di sekitar tempat kejadian perusakan tersebut.
Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Perusakan Rumah Makan Manado di Cempaka Putih
"Kamera CCTV tidak merekam (aksi pengerusakan), di rekaman CCTV hanya lewat saja rombongan ini," tutur dia.
Polisi belum dapat memastikan motif pasti perusakan tersebut.
Dihubungi terpisah, Camat Cempaka Putih Andri Ferdian menuturkan, ada dua rumah makan dan satu mobil yang dirusak.
Kedua rumah makan khas Manado itu yakni Rumah Makan Andy Watung dan Rumah Makan Bunaken. Etalase rumah makan rusak.
Dari hasil penelusuran sementara, diduga pelakunya adalah gerombolan laki-laki bermotor. Mereka bahkan sempat mengancam orang di sekitar.
Penyerangan ini viral di media sosial. Akun Twitter @Aryprasetyo berkicau, perusakan ini imbas penolakan tokoh agama di Manado.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.