Kendati demikian, ia tidak bisa memastikan apakah para siswa yang sakit itu karena keracunan atau hal lain.
Pihak sekolah masih menunggu hasil penelitian dari Dinas Kesehatan Depok.
Rizal mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinkes Depok terkait apa yang menyebabkan anak muridnya bersamaan sakit diare dan muntah.
“Kamis 11 Oktober lalu, dinas kesehatan sudah datang untuk melakukan investigasi sampel air keran dan mengambil sampel makanan yang ada di kantin untuk selanjutnya diperiksa di laboratorium IPB untuk mengetahui apa yang menyebabkan mereka keracunan,” ujar Rizal.
Menurut dia, hasil pemeriksaan sampel dari Dinas Kesehatan akan keluar dua pekan mendatang.
Ia mengatakan, Dinas Kesehatan menyebutkan bahwa belum tentu bakteri ini berasal dari air.
"Yang kemaren diambil sampelnya air keran karena waktu itu ada laporan air wudunya berbau, tetapi diambil juga sampel makanan di kantin,” ucap Rizal.
Baca juga: Pengantin Pria Juga Dilarikan ke Puskesmas karena Keracunan Makanan
Rizal mengaku, pihaknya telah mendapatkan laporan terkait air keran yang berbau sejak Rabu, 10 Oktober 2018. Saat itu, ia langsung memutus sumber air.
Menurut dia, setelah itu anak-anak tidak ada yang menggunakan air karena penampungan air dikuras, semua toren dibersihkan.
“Pada saat itu pihaknya mengalihkan sumber airnya ke air sumber yang baru kemudian pada hari Jumat-nya kita pakai sumber air yang baru. Kita tes sudah tidak bau lagi,” kata Rizal.
Mengenai jumlah siswa yang sakit, kata dia, berdasarkan data dari wali kelas, ada puluhan anak yang sakit pada Selasa 8 Oktober 2018.
Mereka mengajukan izin tidak masuk hingga Rabu 9 Oktober. "Ada juga yang tanggal 10 Oktober (izin),” ucap Rizal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.