Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Pelajar Sekolah di Depok Diduga Terinfeksi Bakteri E-coli

Kompas.com - 17/10/2018, 19:27 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

Kendati demikian, ia tidak bisa memastikan apakah para siswa yang sakit itu karena keracunan atau hal lain.

Pihak sekolah masih menunggu hasil penelitian dari Dinas Kesehatan Depok.

Rizal mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinkes Depok terkait apa yang menyebabkan anak muridnya bersamaan sakit diare dan muntah.

“Kamis 11 Oktober lalu, dinas kesehatan sudah datang untuk melakukan investigasi sampel air keran dan mengambil sampel makanan yang ada di kantin untuk selanjutnya diperiksa di laboratorium IPB untuk mengetahui apa yang menyebabkan mereka keracunan,” ujar Rizal.

Menurut dia, hasil pemeriksaan sampel dari Dinas Kesehatan akan keluar dua pekan mendatang.

Ia mengatakan, Dinas Kesehatan menyebutkan bahwa belum tentu bakteri ini berasal dari air.

"Yang kemaren diambil sampelnya air keran karena waktu itu ada laporan air wudunya berbau, tetapi diambil juga sampel makanan di kantin,” ucap Rizal.

Baca juga: Pengantin Pria Juga Dilarikan ke Puskesmas karena Keracunan Makanan

Rizal mengaku, pihaknya telah mendapatkan laporan terkait air keran yang berbau sejak Rabu, 10 Oktober 2018. Saat itu, ia langsung memutus sumber air.

Menurut dia, setelah itu anak-anak tidak ada yang menggunakan air karena penampungan air dikuras, semua toren dibersihkan.

“Pada saat itu pihaknya mengalihkan sumber airnya ke air sumber yang baru kemudian pada hari Jumat-nya kita pakai sumber air yang baru. Kita tes sudah tidak bau lagi,” kata Rizal.

Mengenai jumlah siswa yang sakit, kata dia, berdasarkan data dari wali kelas, ada puluhan anak yang sakit pada Selasa 8 Oktober 2018.

Mereka mengajukan izin tidak masuk hingga Rabu 9 Oktober. "Ada juga yang tanggal 10 Oktober (izin),” ucap Rizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com