Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras Medium di Pasar Induk Cipinang Naik 10-15 Persen

Kompas.com - 17/10/2018, 20:15 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga beras jenis medium di pasaran mengalami kenaikan. Kenaikan berkisar 10 hingga 15 persen.

Kepala Koperasi Pasar Induk Cipinang Zulkifli Rasyid mengatakan, kenaikan harga tersebut disebabkan stok beras medium di Pasar Induk Beras Cipinang mulai menipis akibat menurunnya pasokan dari daerah di luar Jakarta.

"Dalam dua atau tiga minggu belakangan ini beras medium mengalami kenaikan harga, pasokan dari daerah sendiri sudah berkurang," kata dia saat ditemui wartawan di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (17/10/2018).

Zulkifli mengemukakan, beras jenis itu merupakan beras yang paling diminati masyarakat, khususnya masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

"Beras medium ini banyak peminatnya, jadi perminataan banyak tapi stok sedikit," ujar dia.

Baca juga: September 2018, Harga Beras dan Kentang Naik Tipis

Zulkifli menduga, pasokan beras ke Pasar Induk Cipinang menurun akibat musim kemarau panjang yang terjadi di sejumlah daerah.

"Yang terjadi sekarang ini panen gadu, dalam artian tidak semua panen karena ada beberapa daerah yang kekurangan air," kata dia.

"Kalau panen raya kan serempak seluruh daerah panen, sementara sekarang hanya beberapa wilayah saja panen," tambah dia.

Salah seorang pedagang beras, Yono (49) mengatakan, saat ini harga beras jenis medium berkisar di angka Rp 8.800 hingga Rp 9.000. Sebelum beras medium tersebut langka, harganya Rp 8.400 hingga Rp Rp 8.500 per liter.

"Sekarang paling murah Rp 8.800 sampai Rp 9.000, padahal sebelumnya Rp 8.400 hingga Rp 8.500," kata Yono.

Selain turunnya jumlah pasokan dari daerah, Yono menyebutkan, kualitas beras medium di pasaran saat ini juga mengalami peningkatan.

"Beras medium sekarang sebenarnya bagus-bagus, tapi tonasenya kurang, padahal 70 persen orang Indonesia mengkonsumsi beras jenis ini," ujarnya.

Ia berharap pemerintah segera mengeluarkan pasokan beras cadangan milik Bulog agar permintaan masyarakat akan beras medium segera terpenuhi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com