Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depresi, Penumpang Lion Air dari Pangkalpinang Batal Terbang ke Tangerang

Kompas.com - 18/10/2018, 14:02 WIB
Rima Wahyuningrum,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang penumpang Lion Air JT 615 berinisial IK (37) gagal terbang akibat depresi.

Ia merupakan penumpang pada penerbangan Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, Bangka Belitung-Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Rabu (17/10/2018) pukul 19.30 WIB.

"Kondisi riwayat sakit dan depresi diketahui setelah mendapatkan informasi dari pihak keluarga," kata Corporate Communication Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro, kepada Kompas.com, Kamis (18/10/2018).

Baca juga: Seorang Penumpang Lion Air Meninggal Setelah Mendarat di Bali

Danang menyebutkan, keluarga memberi kabar mengenai penyakit IK saat calon penumpang itu masih di gedung terminal setelah proses pelaporan diri (check in).

Selanjutnya, petugas Lion Air berkoordinasi dengan tim medis dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara, petugas Avsec, dan kepolisian.

"Lion Air membatalkan status penerbangan IK dikarenakan tidak layak terbang dengan alasan keadaan medis yaitu depresi yang berpotensi mengganggu dalam penerbangan," kata dia.

Petugas Lion Air, kata dia, kemudian menjelaskan kembali kepada keluarga IK perihal gagal terbang ini dan mengembalikan uang tiket sesuai ketentuan.

Kendati demikian, penanganan tersebut tidak berdampak pada operasional penerbangan Lion Air JT 615.

Pesawat mendarat tepat waktu di Soekarno-Hatta, Tangerang pukul 20.23 WIB.

Baca juga: Viral Penumpang Tak Dapat Kursi di Pesawat, Ini Penjelasan Lion Air

Berkaca pada kasus ini, Lion Air mengimbau agar penumpang memberi kabar mengenai kondisi kesehatan masing-masing sebelum terbang. 

Seperti penumpang dengan kondisi sakit, baik menular atau tidak menular, kondisi kesehatan yang mungkin mengganggu kenyamanan penumpang lain, serta penumpang berkebutuhan khusus.

Penumpang dalam kategori tersebut harus melampirkan surat izin medis atau surat keterangan kelaikan terbang dari Kantor Kesehatan Pelabuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com