Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal-kapal Nelayan di Muara Angke Tak Melaut karena Terkendala Izin

Kompas.com - 20/10/2018, 06:07 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapal-kapal nelayan di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, tidak bisa melaut karena proses perizinan yang tak kunjung selesai.

Para nelayan pun terpaksa menganggur berbulan-bulan karena tidak bisa melaut.

Pono, salah seorang pemilik kapal, menyebut perpanjangan surat izin penangkapan ikan (SIPI) banyak yang mandek. Perpanjangan izin itu tak kunjung selesai dalam lima bulan terakhir.

"Bulan Mei 2018 sudah diajukan suratnya. Katanya akan secepatnya diurus setelah mark down sudah beres, laporan pajak beres, mau ditandatangani secepatnya, tetapi sampai sekarang belum dapat," kata Pono di Pelabuhan Muara Angke, Jumat (19/10/2018).

Baca juga: Nelayan Terjatuh dan Hilang di Laut Saat Menarik Pukat

Pono mengatakan, ada juga nelayan yang tidak bisa melaut hingga belasan bulan lamanya.

Ia pun mempertanyakan mengapa Kementerian Kelautan dan Perikanan tak kunjung mengeluarkan perpanjangan izin itu.

"Yang di bawah 30 GT (gross tonase) dari DKI itu bisa cepat kenapa yang di atas dari KKP lama? Biasanya paling lama mengurus itu sebulan selesai," ujar dia.

Pria berusia 46 tahun itu pun merasa pusing karena mesti mengurus para anak buah kapal (ABK) yang bekerja dengannya.

Apalagi, banyak anak buah kapal yang menganggur dan mengeluhkan kondisi ekonomi mereka.

Curhat para ABK

Pernyataan Pono dibenarkan oleh Yudi, anak buah kapalnya.

Yudi bercerita, dia sudah lima bulan tak berlayar sehingga hanya bisa menyisihkan sedikit uang makan untuk keluarganya di Tegal.

Biasanya, Yudi bisa membawa pulang Rp 5-Rp 6 juta hasil melaut selama tiga bulan. Kini, ia hanya mendapat Rp 50.000 per hari dari bosnya.

"Kadang sehari makan kadang sehari enggak demi nyisihin uang untuk keluarga di kampung," kata pria yang sudah 18 tahun berkiprah sebagai nelayan itu.

Baca juga: Cuaca Perairan Anambas dan Natuna Ekstrem, BNPP Minta Nelayan Waspada

Yanto, ABK lainnya, bernasib sedikit lebih baik. Ia mengaku masih bisa melaut dengan menumpangi kapal berukuran lebih kecil yang mempunyai izin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com