JAKARTA, KOMPAS.com - Dokter ahli toksinologi Tri Maharani mengungkapkan, pertolongan pertama saat tersengat ubur-ubur adalah dengan memberikan cuka. Cuka dianggap ampuh melepas ubur-ubur dari kulit manusia dan bisa menolong agar tidak lebih fatal.
"Jadi untuk sengatan ubur-ubur kita boleh melakukan sebuah tindakan yaitu cukanisasi. Dengan cuka kita bisa menolong pasien di awal dia tersengat ubur-ubur," ujar Tri di Sea World, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (20/10/2018).
Tri menjelaskan, cuka berfungsi sebagai deaktivasi nematocyd untuk menangkal racun dari ubur-ubur agar tak menyebar ke tubuh.
Baca juga: Pasca Munculnya Ubur-ubur, Pantai Ancol Tetap Aman Dikunjungi
"Tadi sudah dijelaskan bahwa tentakel dari ubur-ubur itu mempunyai nematocyd, dimana nematocydnya bisa menembakan neuro itu ke otot-otot pernapasan. Deaktivasi daripada nematocyd tadi sehingga racunnya tidak ditembakan ke bagian tubuh," kata dia.
Jika racun ubur-ubur ditembakan ke bagian tubuh akan mengakibatkan sesak napas atau paling parah bisa berhentinya detak jantung.
Cuka yang disiramkan ke bagian yang tersengat ubur-ubur cukup yang berkadar 4 sampai 6 persen.
"Jadi cuka itu tadi 4 sampai 6 persen. Cuka didapur itu kan 25 persen, jadi diencerkan lagi menjadi 4 sampai persen. Paling gampang itu diencerkan dengan air 4 kali lipat," kata dia.
Prosedur yang disarankan sebagai berikut:
1. Tuangkan cuka pada area yang tersengat dan biarkan selama 30 detik.
2. Lepaskan tentakel yang masih menempel di kulit (paling baik menggunakan penjepit atau sarung tangan).
3. Bawa ke instalasi gawat darurat secepatnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.