Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Pesawat Lion Air JT 610 Ramai Kunjungi Ruang "Trauma Healing"

Kompas.com - 31/10/2018, 17:43 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 ramai mendatangi ruang trauma healing yang disediakan oleh pihak Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.

Ruang ini disediakan di lantai 1 gedung promoter yang di depan pintu dijaga oleh beberapa petugas.

Tak sembarang orang diizinkan memasuki ruang ini kecuali keluarga korban, para psikolog, petugas kepolisian, maupun petugas lainnya yang benar-benar berkepentingan.

Hal ini agar tak semakin mengganggu psikologis keluarga yang ditinggalkan.

Baca juga: Proses Evakuasi Tunggu Kepastian Obyek yang Diduga Badan Pesawat Lion Air

Saat memasuki ruang ini, raut wajah para keluarga korban masih sendu.

Beberapa orang tua terlihat bermata sembab, tak jarang berpandangan kosong.

Para awak media pun tak diizinkan berlama-lama untuk meliput lantaran dikhawatirkan akan mengganggu jalannya pemulihan trauma yang dilakukan oleh para psikologi.


Sebelum memulai pemulihan, beberapa petugas terlihat berjalan mengelilingi dan menghampiri satu-satu keluarga korban untuk didata.


"Iya saya baru saja didata, masih menunggu dipanggil," ujar seorang bapak dari salah seorang pramugari yang menjadi korban.

Ia menunjukan foto korban yang mengenakan seragam pramugari.

Tak lama berselang, keluarga ini dihampiri oleh psikolog.

Salah satu tim psikologi Polri Angela menyebut layanan trauma healing ini tersedia selama 24 jam.

"Kami juga dampingi mereka agar siap  mendengar informasi apapun dari pihak rumah sakit. Kami juga beri tips tips relaksasi," ujar Angela.

Tim psikologi sendiri terdiri dari psikologi Polri, TNI, dan dari perhimpunan psikologi.

Lamanya pemulihan psikologi yang diberikan adalah tergantung kondisi dari keluarga korban.

"Kami lihat dari kondisinya tergantung berapa lama dari orangnya sendiri. Yang pasti kami siap mendampingi keluarga korban," pungkasnya.

Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin pagi.

Pesawat itu mengangkut 178 orang dewasa, 1 anak, dan 2 bayi, serta 7 awak pesawat lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com