Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Isi Black Box Lion, KNKT Gandeng Tim AS, Australia, Singapura, hingga Saudi

Kompas.com - 05/11/2018, 20:30 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono menyebut, untuk mencari tahu isi black box pesawat Lion Air JT 610 registrasi PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang, pihaknya bekerja sama dengan beberapa tim dari Amerika Serikat, Australia, Singapura, hingga Arab Saudi.

"Saat ini kami KNKT bersama tim dari Amerika, Australia, Singapura dan juga dari Arab Saudi mereka mengirimkan investigatornya. Mereka dengan antusiasme tinggi ingin membantu baik peralatan maupun personel," ujar Soerjanto di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018).

Ia mengatakan, tim Singapura membawa alat pendeteksi bawah air dan mengirimkan spesialis black box.

Baca juga: 13 Penumpang Pesawat Lion Air PK-LQP Teridentifikasi

Selain itu, tim Singapura membawa alat untuk mengunduh data-data dalam black box tersebut.

Saat ini, black box yang sudah berada di tangan KNKT adalah flight data recorder (FDR). Sementara itu, black box jenis cockpit voice recorder (CVR) masih dicari.

"Black box seperti yang disampaikan Kabasarnas tadi bahwa sampai saat ini baru satu black box yang kita temukan yaitu yang berisi data atau yang kita sebut FDR," kata dia.

Dalam FDR tersebut berisi data, seperti kecepatan pesawat, ketinggian, putaran mesin, temperatur posisi dari black control, ataupun kemudi pesawat di dalam kokpit.

Selain itu, black box ini berisi 69 jam penerbangan dari saat pesawat mengalami kecelakaan dan parameternya ada 1.700 parameter terekam di dalam kotak berwarna oranye tersebut.

Sementara itu, untuk CRV yang sedang dicari adalah berisi percakapan antara pilot dan co-pilot di dalam cokcpit selama penerbangan.

"Tim sedang mempelajari seluruh data baru, akan kita gunakan untuk analisis-analisis seluruh proses. Maka satu lagi (yang perlu ditemukan) yaitu CVR antara kapten dan co-pilot suara-suara yang terjadi di dalam cockpit selama penerbangan," ujar Soerjanto.

Baca juga: KNKT Bawa Roda Pesawat Lion Air dari Tanjung Priok

Kotak hitam atau black box pesawat Lion Air JT 610 registrasi PK yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, ditemukan, Kamis (1/11/2018) siang.

Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi.

Pesawat itu mengangkut 181 penumpang dan 8 awak. Semua penumpang dan awak diduga tewas dalam kecelakaan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com