Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerapan ERP Molor, Ini Penjelasan Anies

Kompas.com - 06/11/2018, 12:28 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga tahun setelah sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) digagas di Jakarta, penerapannya tak kunjung terlaksana.

Ketika ditanya soal molornya penerapan ERP, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku pihaknya masih fokus memperluas integrasi transportasi massal.

"Nomor satu, kami ingin agar integrasi angkutan umum itu dipercepat karena pada ujungnya semua kebijakan yang sifatnya restriktif (terbatas), itu harus punya fasilitas untuk masyarakat berpindah (moda transportasi)," kata Anies di Balai Kota, Senin (5/11/2018).

Baca juga: Teknologi ERP Harus Sudah Teruji, Dishub Tolak Saran KPPU

Anies mengatakan ia tak mau terkesan membatasi dan menghukum masyarakat lewat kebijakan jalan berbayar. Ia ingin agar sarana transportasi alternatif tersedia dengan baik dulu.

"Misal kendaraan umumnya terintegrasi jumlahnya ditambah. Sehingga ketika kami membuat kebijakan yang sifatnya restriktif, masyarakat bisa berpindah moda tanpa mengalami kesulitan. Jadi urutan itu harus benar," ujar dia.

Kendati demikian, Anies belum memastikan apakah ERP akan diterapkan setelah semua angkutan massal terintegrasi.

Ia hanya menyampaikan tengah menyiapkan integrasi berbagai moda transportasi mulai dari transjakarta, angkot, mass rapid transit (MRT), hingga light rail transit (LRT).

Baca juga: BPTJ Usul Mobil Masuk Jakarta Bayar, Dishub DKI Mau Selesaikan ERP Dulu

"Sekarang sedang dikaji, harus tuntas betul bahwa bukan saja soal tendernya tapi di mananya itu diterapkan harus sesuai dengan skema pengembangan transportasi terintegrasi. Jadi nyambung di mana ada kendaraan umum, di situ diterapkan kebijakan untuk yang restriktif sifatnya," kata Anies.

Lelang investasi ERP di Sudirman-Thamrin yang berproses sejak awal 2018 hingga kini belum menemukan titik temu. Padahal target awalnya, pemenang lelang diumumkan 25 Oktober 2018 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com