Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Penembakan Mobil Sriwijaya Air di Tangerang

Kompas.com - 18/11/2018, 14:27 WIB
David Oliver Purba,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Mobil milik maskapai penerbangan Sriwijaya Air ditembak orang tak dikenal di Jalan Bandara Soekarno-Hatta, Benda, Tangerang, Jumat (16/11/2018). Kejadian itu membuat mobil milik Sriwijaya Air mengalami kerusakan akibat bekas tembakan peluru.

Berikut empat fakta dari kejadian ini yang masih dalam penyelidikan polisi lebih lanjut:

Dipepet mobil Mobilio Hitam

Penembakan terjadi sekitar pukul 06.03 WIB, di mana sopir mobil Sriwijaya Air, Arman (53) tengah menghentikan mobilnya di bahu Jalan Raya Bandara Soekarno Hatta untuk mencari kartu e-toll yang terjatuh dari dashboard.

Baca juga: Pelaku Penembakan Kejar Sopir Mobil Sriwijaya Air Hingga ke Dalam Tol

Saat itu, Arman berencana pergi ke arah Cibubur untuk menjemput kru Sriwijaya Air.

Tiba-tiba sebuah mobil Honda Mobilio berwarna hitam memepet mobil Arman dari sebelah kanan.

Seorang pria turun dan meminta ponsel milik Arman. Namun, Arman menolak.

Tak berselang lama, dua pria lainnya turun dari mobil tersebut. Arman yang merasa curiga kemudian menjalankan mobilnya dan pergi meninggalkan ketiga pria itu.

Setelah berjarak sekitar 10 meter, mobil yang dikendarai Arman ditembak dari arah mobil Mobilio.

Kejaran-kejaran hingga masuk Tol Sedyatmo

Arman mencoba menghindari pengendara Mobilio. Namun, pengendara Mobilio ternyata mengejar Arman.

Sempat terjadi kejar-kejaran antara pengendara Mobilio dengan Arman. Sebelum masuk ke dalam Tol Sedyatmo, pengendara Mobilio kembali menembak mobil Arman.

Baca juga: Terdengar Dua Kali Suara Tembakan Mengarah ke Mobil Sriwijaya Air

Arman berusaha masuk ke Tol Sedyatmo untuk menghindari kejaran pengendara Mobilio. Namun, pengendara mobil masih terus mengejar Arman.

Arman baru bisa melepaskan diri ketika dia mengambil jalur menuju arah Pantai Indah Kapuk. Adapun pengendara Mobilio mengambil jalur menuju Grogol/Slipi.

"Terjadilah kejar mengejar. Setelah beberapa meter terjadi suara tembakan lagi. Sampai akhirnya beliau baru lepas di dalam Tol Sedyatmo ke arah Kapuk. Mobil Mobilio ambil yang ke kanan arah Grogol/Slipi. Di situlah baru lepas," ujar Humas Sriwijaya Air Willy saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (17/11/2018).

Dua kali suara tembakan

Dari keterangan Arman, Ia mendengar dua kali suara tembakan.

Suara tembakan pertama terjadi ketika Arman berusaha melarikan diri saat menjalankan mobilnya setelah seorang pria yang mengendarai Mobilio meminta ponselnya. Pria tersebut menembak mobil Arman dari jarak 10 meter.

Baca juga: Sebelum Penembakan, Seorang Pria Minta Ponsel Milik Sopir Mobil Sriwijaya Air

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com