Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Datang dari Pukul 07.00 Mau Lihat Pelaku Pembunuhannya..."

Kompas.com - 21/11/2018, 11:39 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Warga memadati rumah satu keluarga yang dibunuh di Jalan Bojong Nangka II, RT 002, RW 007, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (21/11/2018).

Warga berdatangan lantaran ingin menyaksikan proses rekonstruksi pembunuhan satu keluarga yang dibunuh Haris Simamora.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, warga mulai memadati area rumah korban sejak pukul 07.00.

Baca juga: Ini Percakapan yang Picu Haris Simamora Bunuh Satu Keluarga di Bekasi

Warga yang ingin menonton pun dibatasi garis polisi. Hanya awak media dan pihak kepolisian yang boleh berada di sekitar rumah korban.

Salah seorang warga, Janah mengaku sengaja datang lebih pagi karena ingin melihat pelaku pembunuhan.

"Saya dari jam 07.00 datang ke sini biar dapat paling depan mau lihat pelaku pembunuhannya, saya," kata Janah kepada Kompas.com, Rabu.

Baca juga: Linggis Barang Bukti Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Diduga Berpindah Tempat

Warga lainnya, Sandi mengaku kaget melihat keramaian di lingkungan rumahnya. Mengetahui ada rekonstruksi pembunuhan, ia ikut bergabung dengan warga lainnya. 

"Saya juga ikut nonton jadinya nungguin di sini," ujar Sandi.

Ia mengaku tidak mengenal pelaku yang juga pernah mengelola kontrakan milik kakak korban, Douglas Nainggolan.

Baca juga: Pencarian Barang Bukti Pembunuhan Satu Keluarga di Sungai Kalimalang Dihentikan Sementara

"Saya sudah lama di sini, tetapi tidak kenal Haris itu. Makanya saya penasaran yang mana sih orangnya gitu loh," kata dia. 

Proses rekonstruksi akan dilakukan di kontrakan dan rumah korban keluarga Diperum Nainggolan.

Rekonstruksi dilanjutkan di tempat pembuangan barang bukti linggis di Kalimalang, Tegal Danas, Kabupaten Bekasi.

Baca juga: Pembunuhan Satu Keluarga, Keruhnya Air Sungai Jadi Kendala Pencarian Barang Bukti Linggis

Setelah itu, rekonstruksi dilanjutkan di kontrakan Haris, di Pasir Limus, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.

Rekonstruksi juga akan dilakukan di kontrakan tempat Haris menitipkan barang bukti mobil Nissan X-Trail berpelat nomor B 1075 UOG milik keluarga korban di Kampung Rawa Lintah RT 001, RW 002, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.

Kemudian rekonstruksi juga akan dilaksanakan di Terminal Kali Jaya Cikarang, tempat tersangka melarikan diri ke Garut, Jawa Barat.

Baca juga: Polisi Cari Barang Bukti Linggis Pembunuhan Satu Keluarga di Sungai Kalimalang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com