Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simulasi Pengamanan, Polisi Pastikan Akan Lumpuhkan Pihak yang Ganggu Pemungutan Suara

Kompas.com - 24/11/2018, 11:29 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bunyi ledakan dan tembak-tembakan mewarnai simulasi pengamanan Pemilu, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (24/11/2018).

Simulasi digelar sesaat sebelum apel tradisi penyambutan Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis sebagai warga kehormatan Korps Brimob Polri.

Skenario simulasi diawali dari suasana tempat pemungutan suara yang kondusif.

Baca juga: KPU Gelar Simulasi Pemilu Serentak 2019

Namun, tiba-tiba tiga orang teroris menyerbu TPS tersebut dan merebut kotak suara yang ada di sana.

Petugas Brimob yang sedang berpatroli di sekitar TPS berhasil melumpuhkan satu orang teroris. 

Dengan demikian, polisi memastikan akan melumpuhkan pihak-pihak yang mengganggu pelaksanaan pemungutan suara.

Baca juga: Polresto Bekasi Kota Buat Simulasi Pengamanan Pemilu 2019

Namun, dua orang lainnya kabur membawa kotak suara dan membajak sebuah bus kota.

Petugas pun mengejar bus tersebut dengan sejumlah sepeda motor. Setelah bus berhenti, dua buah mobil lapis baja mendekati bus hijau tersebut.

Sedikitnya lima petugas turun dari dua mobil berlapis baja untuk menghampiri bus yang masih dikuasai teroris dengan hati-hati.

Baca juga: Simulasi Pengamanan Pemilu, Wakapolri Beri Catatan kepada Anak Buahnya

Mereka mendobrak pintu bus dan melemparkan flashbang guna melumpuhkan para teroris.

Setelah rentetan bunyi senjata api terdengar, para teroris berhasil dilumpuhkan dan digiring keluar bus.

Namun, baru beberapa langkah petugas dan teroris keluar dari bus, suara ledakan keras terdengar dari dalam bus.

Baca juga: Simulasi Pengamanan Pemilu 2019, Polisi Redam Kerusuhan di Gedung MK

"Ternyata di dalam mobil Kopaja masih ada bom yang meledak," kata pembawa acara.

Ledakan itu sempat menimbulkan gelembung api dan mengagetkan para penonton.

Satu orang petugas Gegana yang mengenakan pakaian khusus seberat 30 kilogram pun mendekati bus untuk meninjau keberadaan bom lainnya.

Baca juga: Polisi Gelar Simulasi Pengamanan Atlet Asian Games yang Dihadang Demonstran

Setelah dipastikan tidak ada bom, tiga orang petugas lainnya datang untuk menyisir seluruh bagian bus dan mengamankan barang bukti.

Setelah barang bukti diamankan, para petugas meninggalkan lokasi dan gemuruh tepuk tangan penonton terdengar.

Dalam sambutannya, Idham meminta petugas Brimob rajin berlatih dan menjaga kondisinya guna mengantisipasi kejadian serupa dengan skenario simulasi tersebut.

"Tadi sama-sama kita laksanakan melihat peragaan. Tidak mungkin peragaan itu bisa berjalan baik tanpa latihan," ujar Idham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com