JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya, Yoory C Pinontoan mengatakan, pihaknya akan menerapkan aturan ketat bagi para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di jembatan multiguna atau skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Menurut Yoory, aturan itu dibuat agar para pedagang bisa berdagang secara tertib dan mencegah kondisi semrawut di skybridge.
Aturan pertama adalah memberikan name tag bagi masing-masing pedagang.
"(Name tag) itu memastikan menjaga keamanan juga. Jadi, yang tidak berkepentingan tidak bisa berjualan di skybridge. Name tag dilengkapi foto sehingga gak bisa asal dialihkan ke orang lain," kata Yoory di Tanah Abang, Jumat (30/11/2018).
Aturan kedua adalah memberi tanda garis kuning di depan masing-masing kios yang berfungsi sebagai batas area berjualan.
Baca juga: Peresmian Skybridge Tanah Abang Dilakukan 7 Desember
"Pedagang dilarang melewati garis kuning itu. Kalau gak ada garis kuning, nanti pedagang jualannya maju gitu," ungkap Yoory.
Aturan selanjutnya yaitu membatasi jumlah pedagang yang akan berjaga di masing-masing kios. Satu kios hanya bisa diisi oleh dua orang.
"Kita sudah perjanjian dengan mereka sejak awal. Satu kios untuk dua orang saja," kata Yoory.
Nanti, lanjut Yoory, pihaknya akan menyiagakan sekitar 21 petugas keamanan setiap hari untuk memantau aktivitas para pedagang sekaligus menjaga keamanan di skybridge.
"Nanti ada satpam. Setiap ada pelanggaran, kami tegur. Kalau satu dua kali kami tegur tapi masih tetap lakukan (pelanggaran), kami akan kasih punishment, dilarang berjualan selama beberapa hari. Kami harus tegakkan aturan di sini," kata Yoory.
Baca juga: Skybridge Tanah Abang Rampung 100 Persen, Ini Penampakannya
Acara peresmian pengoperasian skybridge Tanah Abang rencananya dilakukan tanggal 7 Desember mendatang. Peresmian masih menunggu pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) selesai membuat sebuah pintu penghubung antara Stasiun Tanah Abang dan skybridge.
Pembangunan skybridge dipastikan rampung 100 persen hari ini. Awalnya, skybridge ditargetkan rampung 15 Oktober. Target itu kemudian diundur hingga 30 Oktober. Target itu lagi-lagi molor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.