Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kali Gendong, Tempat Sampah Warga Penjaringan...

Kompas.com - 30/11/2018, 15:48 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aliran Kali Gendong di kawasan padat penududuk RW 017 Penjaringan, Jakarta Utara penuh dengan sampah. Perilaku warga ditengarai menjadi penyebab banyaknya sampah.

Ketua RT 019 RW 017 Penjaringan Tarso mengatakan, masih banyak warganya yang cuek dan membuang sampah sembarangan ke Kali Gendong.

"Sampah memang dari sampah permukiman. Memang saya nyatakan bahwa kepedulian masyarakat ini sudah terbiasa buang ke kali," kata Tarso, Jumat (30/11/2018).

Baca juga: Kotornya Kali Gendong di Jakarta Utara

Tarso menuturkan, berbagai upaya sudah dilakukan untuk menyadarkan warga. Misalnya dengan menyediakan tukang gerobak sampah keliling.

"Saya pernah siapkan bak sampah dari kaleng sampai karatan, sampai ada yang hilang, tetapi tetep saja (buang sampah sembarangan). Padahal itu dana dari saya sendiri," ujarnya.

Petugas UPK Badan Air Muslihin menyampaikan keluhan serupa. Menurut dia, kesadaran warga di lingkungan tersebut memang masih rendah.

Baca juga: Sulitnya Menyadarkan Warga agar Tak Membuang Sampah ke Kali Gendong

Ia menuturkan, warga tetap cuek buang sampah sembarangan ke kali, meskipun petugas berjibaku memunguti sampah.

"Pernah saya bilangin ke warga, nanti buangnya di sini saja, di tepi kali enggak apa-apa, biar kami yang ambil. Eh mereka tetap saja buangnya (sampah) ke kali," kata Muslihin.

Ia mengatakan, ada 13 petugas UPK Badan Air yang dikerahkan setiap harinya. Dalam satu hari, petugas rata-rata mengangkut enam kubik sampah.

Baca juga: Sempat Dipenuhi Sampah, Sumarsono Klaim Kali Gendong Kini Bersih

"Enam kubik sampah itu baru dari satu titik karena kita titiknya ganti-ganti. Jumlah aslinya sih pasti lebih dari itu," ujarnya. 

Adapun jenis sampah yang ditemukan di sana antara lain kemasan plastik, batang kayu, tumbuhan, hingga kotoran manusia.

"Di situ kan ada WC umum ya, MCK. Pernah tuh kami lagi bersih-bersih, ada orang cuek saja dia buang air," kata Muslihin.

Baca juga: Sepanjang 1 Kilometer Kali Gendong Diduduki 1000 Rumah

Kali Gendong mempunyai panjang sekira 1,8 kilometer.

Sisi kanan dan kiri kali tersebut sudah dipenuhi rumah-rumah penduduk. Tidak sedikit pula rumah yang didirikan di bantaran kali. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com