Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian LHK Imbau Warga Pulau Pari Bangun Bank Sampah

Kompas.com - 03/12/2018, 15:18 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia mengimbau warga Pulau Pari, Kepulauan Seribu, mengolah sampah dengan bank sampah

Sebelumnya, sebanyak 10 meter kubik atau setara 10 ton sampah memenuhi pantai Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Selasa (27/11/2018). Tumpukan sampah itu didominasi plastik dan kayu.

Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian LHK Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, 80 persen sampah di laut berasal dari daratan (land-based management), sisanya dari kegiatan di laut (sea-based management).

Baca juga: 10 Ton Sampah Diangkat dari Pulau Pari

Oleh karena itu, pihaknya mengajak warga membangun bank sampah untuk mengurangi pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA).

"Jadi yang harus diatasi adalah bagaimana mereka mengelola sampahnya di pulau. Kalau dibuang ke TPA di pulau kan harus dibawa ke darat pakai kapal, sedangkan sarana dan prasarana masih minim," kata Vivien di Grand Mercure Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (3/12/2018).

"Kuncinya kurangi buang sampah ke TPA, sampah bisa dikelola melalui bank sampah," lanjut dia.

Baca juga: Divonis Bebas, Warga Terdakwa dalam Sengketa Lahan di Pulau Pari

Program bank sampah adalah program memilah sampah organik dan non-organik untuk ditukarkan menggunakan uang pada bank-bank sampah di 34 provinsi di Indonesia.

Namun, warga juga bisa menukarkan sampah untuk pembayaran listrik, pembelian bahan pokok, pembayaran biaya kesehatan, dan mendapatkan emas.

Vivien mengatakan, sampah organik akan didaur ulang menjadi kompos, sementara sampah non-organik akan diolah kembali agar bisa bermanfaat secara ekonomis pada bank sampah.

Baca juga: Menteri Susi Terkejut Lihat Kesadaran Warga Pulau Pari akan Pentingnya Mangrove

"Bedanya kalau bank sampah di pulau itu harus ada off taker, artinya ada perusahaan yang bisa daur ulang sampah non-organik. Kalau tidak ada off taker, enggak maksimal," kata Vivien.

"Jadi Pemprov DKI Jakarta bisa mulai memberikan sosialisasi pada mereka untuk mulai menerapkan program bank sampah," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com