Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Penipuan DP Murah Jadikan Rumah Tingkat sebagai Kantor Pemasaran

Kompas.com - 11/12/2018, 18:04 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Tersangka penipuan berkedok down payment (DP) atau uang muka rumah murah di Tangerang Selatan (Tangsel), John Sumantri, menyewa sebuah rumah untuk dijadikan sebagai kantor pemasaran di Perumahan Villa Dago Pamulang Blok A Nomor 187, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel).

Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander Yuriko mengatakan, John menyewa rumah tersebut sejak 2015 hingga 2017.

"Tempat inilah yang menjadi tempat transaksi di mana tersangka yang alhamdulillah Sabtu kemarin tanggal 8, atas nama John Sumanti sudah kami amankan di Manado," ujar Alexander di Perumahan Villa Dago, Pamulang, Tangsel, Selasa (11/12/2018).

Baca juga: Korban Penipuan DP Rumah Murah di Tangsel Bertambah

Pantauan Kompas.com, rumah berlantai dua yang dijadikan kantor pemasaran itu berada persis di pinggir jalan dalam Kompleks Perumahan Villa Dago Pamulang.

Namun, kondisi rumah dikunci. Di pagar rumah dipasang informasi bahwa rumah itu dijual dengan sejumlah nomor telepon yang bisa dihubungi.

Kompas.com berupaya menanyakan perihal kondisi rumah tersebut ke sejumlah tetangga.

Namun, beberapa rumah di sisi kiri dan kanan rumah yang disewa John itu tertutup rapat.

Alexander mengatakan, rumah tersebut sejak 2015 menjadi lokasi transaksi antara John dan para korbannya.

Warga merasa tertipu karena John mengaku sebagai agen properti yang telah bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membangun rumah bersubsidi dengan DP murah.

Korban diminta membayar uang muka  Rp 5 juta hingga Rp 7,5 juta untuk bisa langsung mendapatkan hunian yang berlokasi di dua tempat, yakni Desa Curug Kabupaten Tangerang, dan Bogor tersebut.

Informasi DP rumah murah disebarkan melalui pesan berantai dari WhatsApp.

Baca juga: Tersangka Penipuan Berkedok DP Rumah Murah di Tangsel, Ditangkap di Manado

Warga yang tertarik kemudian menceritakan dan mengajak teman maupun kerabat mereka untuk membeli rumah yang ditawarkan.

Namun, setelah menyerahkan sejumlah uang, warga tak kunjung mendapatkan rumah yang ditawarkan John tersebut.

Mereka akhirnya melaporkan kasus ini ke polisi. Saat ini, ada 164 korban yang telah melapor dengan total kerugian mencapai Rp 4 miliar.

"Jadi tersangka menyampaikan kalau ini kredit cair, rumah bersubsidi, proyek pemerintah, tidak akan ketipu dan sebagainya. Jadi hal-hal itu yang membuat 164 masyarakat itu menjadi korban dan tertarik menginvestasikan Rp 5 juta- Rp 7,5 juta per orang sebagai DP. Harapan mereka dapat rumah," ujar Alexander.

Adapun John ditangkap polisi di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com