Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank DKI Beri Santunan Rp 286,5 Juta untuk Karyawan RSUD Tarakan Korban Tsunami

Kompas.com - 26/12/2018, 17:26 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibukota Jakarta atau Bank DKI memberikan uang santunan senilai Rp 286,5 juta untuk karyawan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan yang menjadi korban tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) lalu.

Direktur Utama Bank DKI Wahyu Widodo menyampaikan, uang santunan itu diberikan sebagai wujud simpati dan duka cita pada keluarga korban yang ditinggalkan serta korban yang menderita luka-luka.

"Kami menyampaikan rasa duka cita yang mendalam pada korban ataupun keluarga korban. Semoga bantuan ini bisa sedikit membantu, tolong jangan dilihat berapa jumlahnya. Teknisnya akan ditransfer melalui rekening tabungan masing-masing korban," kata Wahyu di RSUD Tarakan, Rabu (26/12/2018).

Baca juga: 16 Orang yang Masih Satu Keluarga Jadi Korban Tsunami, Satu Ditemukan Meninggal

Wahyu menyampaikan, masing-masing korban meninggal akan mendapatkan santunan sebesar Rp 7,5 juta. Sementara itu, korban luka-luka mendapatkan Rp 3 juta.

"Nominalnya memang tidak sesuai dengan yang tertera pada penyerahan simbolis kali ini karena tadi kita hanya mencatat ada 26 korban meninggal," kata Wahyu.

"Ternyata kami mendapat update terbaru hari ini sudah tambah satu orang meninggal dunia lagi. Nanti kita update lagi jumlah nominalnya. Sekali lagi semoga bisa sedikit membantu korban dan keluarganya," kata dia.

Pihak RSUD Tarakan mencatat, ada 27 karyawan rumah sakit yang meninggal dunia dan 52 orang lainnya selamat.

Adapun 26 orang yang selamat masih dirawat di RSUD Tarakan, dua korban dirawat di RSUD Serang, dan sisanya diperbolehkan pulang.

"Sebagian besar karyawan yang rawat inap mengalami benturan di kepala dan patah tulang kaki. Kalau yang dirawat di Serang, kondisinya masih kritis jadi dirawat dulu di ICU," kata Direktur Utama RSUD Tarakan drg Dian Ekowati.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Selasa (25/12/2018) pukul 13.00, jumlah korban meninggal dunia akibat tsunami Selat Sunda meningkat menjadi 429 orang, 1.485 orang luka-luka, dan 154 orang hilang.

Baca juga: Mendagri Bentuk Tim untuk Mendata Warga di Lokasi Terdampak Tsunami

BNPB juga mencatat, ada 16.802 orang yang mengungsi di sejumlah daerah.

Selain korban jiwa, tsunami yang terjadi Sabtu (22/12/2018) itu menyebabkan sejumlah kerusakan.

Tercatat, sebanyak 882 unit rumah rusak, 73 penginapan berupa hotel dan vila rusak, dan 60 warung rusak.

Selain itu, tercatat 434 perahu kapal rusak, 24 kendaraan roda 2 rusak, 41 kendaraan roda 2 rusak, 1 dermaga rusak, dan 1 shelter rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com