Namun, dalam dua pekan lebih pencarian buaya tak juga bisa ditangkap meski petugas mendapat laporan munculnya buaya.
Mereka juga telah memasang umpan berupa ayam di beberapa titik dan jaring dengan harapan buaya memakannya dan kemudian ditangkap.
"Sudah resmi (dihentikan pencarian), karena sudah tidak ada lagi di sana, sudah enggak ada, sudah pindah," kata Kepala Seksi Wilayah II Balai Konservasi Sumbet Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta, Selasa (17/7/2018).
3. Empang Cipayung
Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Timur menemukan seekor buaya sepanjang 4,5 meter di sebuah empang kawasan Perum Griya Loka Residence, Bambu Apus, Cipayung pada Senin (9/7/2018).
Namun, buaya tersebut bukan binatang liar atau lepas dari penangkaran, melainkan piaraan warga bernama H Mamat.
Adapun H Mamat telah meninggal dunia. Buaya tersebut dipelihara H Mamat sejak 1990-an.
Baca juga: Seorang Siswi SD Tewas Diterkam Buaya di Belakang Rumahnya
Setelah pemiliknya meninggal dunia dilanjutkan kepada anaknya hingga berbobot mencapai 250 kilogram.
"Setelah tambah besar begini, anaknya enggak mau lagi pelihara. Dia tidak berani lagi pelihara dan meminta kami untuk mengevakuasinya," kata Kasi Pengawasan PKP Jakarta Timur, Gatot Sulaiman.
Proses evakuasi cukup menyita waktu dan berhati-hati. Petugas menyedot ait empang dan memasang jaring untuk ditangkap.
Selanjutnya, buaya dipindahkan ke taman reptil di Taman Mini Indonesia Indah.