Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Nelayan Tenggelam di Tulang Bawang, 7 Orang Hilang , 5 Selamat

Kompas.com - 04/01/2019, 07:03 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tujuh orang hilang dan lima orang lainnya selamat dalam peristiwa tenggelamnya kapal nelayan Budi Berkat di perairan Tulang Bawang, Lampung, Senin (31/12/2018) tengah malam lalu.

"Penyebabnya kena gelombang tinggi, akhirnya kapal terbalik terus pada menyelamatkan diri," kata Kapolsek Kepulauan Seribu Utara, Iptu Isbiyanto, Kamis (3/1/2019).

Lima orang awak kapal yang selamat ditemukan setelah hanyut hingga perairan Kepulauan Seribu. Mereka terombang-ambing di laut selama kurang lebih sepuluh jam.

Baca juga: Nelayan Korban Kapal Karam yang Selamat Terombang-ambing 10 Jam di Laut

Mereka ditemukan oleh seorang nelayan yang kebetulan sedang melintas. Setelah itu, mereka dibawa ke rumah nelayan tersebut sebelum menjalani perawatan di Puskesmas Pulau Kelapa.

"Memang terbawa arusnya belum sampai pantai, mereka masih di tengah laut terus berenang-berenang, ngambang, ada kapal nelayan (lalu) diselamatkan," ujar Isbiyanto.

Kanit Reskrim Polsek Kepulauan Seribu Utara Ipda Dicky Adriansyah menyatakan, kelima korban selamat itu mengandalkan barang-barang dari kapal mereka seperti kayu hingga jerigen untuk tetap mengambang dan tidak tenggelam.

Saat ditemukan, kelimanya mengalami luka lecet di beberapa bagian tubuh. Luka-luka itu dampak terombang-ambing selama berjam-jam di laut.

Baca juga: Kapal Nelayan Karam di Lampung, 5 Awak Ditemukan Selamat di Kepulauan Seribu

"Dari jam 12 sampe jam 10 itu mereka kan terombang-ambing terbawa arus mereka lecet-lecet banyak. Kami sudah beri pengobatan ke Puskesmas," ujar Dicky.

Polsek Kepulauan Seribu Utara sedang berkoordinasi dengan pihak kepolisian di wilayah Lampung untuk mencari tujuh orang yang masih hilang. Koordinasi diperlukan karena lokasi karamnya kapal berada di luar wilayah hukum Polsek Kepulauan Seribu Utara.

Dicky mengatakan, pihaknya juga bersiaga bilamana ada korban yang terseret hingga wilayah Kepulauan Seribu.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan pulau terluar dari Polsek Kepulauan Seribu Utara untuk melakukan upaya-upaya apabila ada yang lihat, mungkin bisa kabari, kami akan lakukan penjemputan," ujar Dicky.

Nama tujuh awak kapal yang masih hilang ialah Dede, Faisal, Slamet, Yani, Dori, Roni, Udin.

Sementara lima orang yang selamat yaitu Hafis Al Ahad, Jenal, Ridwan, Putra, dan Warisin. Mereka kini sudah dipulangkan ke perusahaan tempat mereka bekerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com