Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Bantuan Perlengkapan, Korban Kebakaran Jelambar Tetap Bisa Sekolah

Kompas.com - 07/01/2019, 16:34 WIB
Rima Wahyuningrum,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Jelambar Ambari mengatakan, puluhan anak-anak korban kebakaran di Gang Abadi, Jalan Jelambar Utama IV, Grogol Petamburan, Jakarta Barat sudah bisa bersekolah pada hari pertama mereka masuk setelah libur Natal dan Tahun Baru, Senin (7/1/2019).

Kebakaran tersebut menghanguskan 40 rumah pada Jumat (4/1/2019) lalu pukul 23.30 WIB.

"Sejak kemarin dan tadi pagi seragam sekolah sudah diberikan, bahkan pagi ini ada tambahan lagi bantuan seragam, jadi masing-masing bisa mendapatkan empat setel seragam sekolah," kata Ambari kepada wartawan, Senin.

Baca juga: Cerita Warga Jelambar Bahu-membahu Padamkan Kebakaran Tengah Malam

Korban kebakaran yang masih bersekolah berjumlah 53 anak dari dua wilayah, RT 007 dan RT 008 di RW 008.

Adapun rincian anak sekolah dari RT 007 yaitu TK (4), SD (19), SMP (7) dan SMK (6), sedangkan dari RT 008 yaitu SD (9), SMP (5) dan SMK (3).

Ambari mengatakan, bantuan diberikan lewat koordinasi dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Bantuan yang diberikan yaitu seragam, tas, sepatu, buku, dan perlengkapan sekolah lainnya.

Salah satu korban kebakaran, Rohadi mengatakan, anak keduanya yang duduk di bangku kelas 2 SD kawasan Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan telah masuk sekolah hari ini. Anaknya pun sudah mendapatkan perlengkapan sekolah.

"Alhamdulillah, buku-buku sama seragam ada yang bantu dari sekolah," kata Rohadi.

Rohadi mengatakan, ia dan keluarga tak sempat menyelamatkan barang-barang, termasuk peralatan sekolah anaknya. Hanya pakaian terpakai yang tersisa.

Bantuan perlengkapan sekolah juga sudah diterima oleh Ahmad, di mana anak keduanya sudah mulai masuk sekolah pada hari ini. Bantuan diterimanya pada Minggu (6/1/2019) kemarin.

"Tadi sudah pada sekolah semua. Ya walaupun bajunya masih ada yang kegedean tapi nanti bisa dikecilin lah," kata Ahmad.

Baca juga: Kisah Warga Jelambar Saat Kebakaran Melanda, Harta Benda Gosong Semua

Kebakaran yang terjadi pada Jumat malam yang lalu berdampak terhadap 40 rumah dari dua wilayah, yaitu RT 007 dan RT 008 di RW 008 Jelambar.

Korban yang selamat dalam kejadian ini adalah 300 jiwa dari 75 KK di RT 007/RW 008 dan 68 jiwa dari 17 KK di RT 008/RW 008.

Sedangkan satu korban tewas ditemukan pada Minggu siang atas nama Tarmad dan telah dimakamkan pihak keluarga di Brebes, Jawa Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com