Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 3 Titik Rawan Macet di Kota Bekasi

Kompas.com - 07/01/2019, 20:13 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kabid Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi Johan Budi mengatakan, pihaknya mencatat, ada tiga titik area rawan macet di Kota Bekasi.

Tiga titik tersebut yakni perempatan Caman Jalan KH Noer Ali, Jalan Ir Juanda, tepatnya sekitar Stasiun Bekasi, dan Simpang Lima Jatibening.

"Itu pagi dan sore ya, kalau siang sudah kosong kan orang pada kerja di Jakarta itu weekdays (hari biasa)," kata Johan saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/1/2019).

Untuk akhir pekan, kemacetan kerap terjadi di area pusat perbelanjaan seperti di Jalan Jenderal Ahmad Yani.

Baca juga: 4 Titik Kemacetan di Depok Menurut Polisi

Menurut Johan, kemacetan di Jalan KH Noer Ali terjadi karena imbas dari proyek strategis nasional yang berada di Tol Jakarta-Cikampek.

Kemacetan di tol karena proyek tersebut membuat kendaraan keluar tol dan menuju Jalan KH Noer Ali untuk menghindari macet.

"Di Stasiun Bekasi itu luar biasa, kita lihatlah pintu keluar masuk parkirnya terletak di Jalan Perjuangan, dekat banget sama rel kereta api. Kedua, kapasitas jalannya sudah tidak memadai lagi," ujar Johan.

Sementara itu, kata dia, untuk di Simpang lima Jatibening, kemacetan terjadi karena tingginya volume kendaraan yang muncul dari tiap jalan.

Baca juga: Malam Tahun Baru, Polisi Antisipasi Kemacetan di Bukit Bintang

Dia juga menyampaikan, untuk mengantisipasi kemacetan dari tiga titik tersebut Dishub Bekasi menerapkan manajemen rekayasa lalu lintas tiap harinya, seperti, penerapan jalan satu arah pada Jalan KH Noer Ali.

"Kedua kita dengan perubahan fase lampu lalu lintas lamanya ya contoh di Tol Timur kita sudah dari 3 bulan yang lalu kita ubah cuma orang enggak sadar tuh kita ubah," kata Johan.

Sebanyak 400 lebih personel Dishub tiap harinya mengatur arus lalu lintas di tiap titik kemacetan di Kota Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com