Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMK Baranangsiang Berduka atas Penusukan yang Tewaskan Andriana

Kompas.com - 09/01/2019, 13:56 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Andriana Yubelia Noven Cahya Rejeki (18) siswi SMK Baranangsiang, Kota Bogor, menjadi korban penusukan oleh orang tak dikenal seusai pulang sekolah, Selasa (8/1/2019).

Peristiwa yang merenggut nyawanya itu terjadi di sebuah gang, di sekitar Jalan Riau, Baranangsiang.

Kematian siswi kelas XII itu menyisakan duka mendalam bagi seluruh sahabat serta gurunya. Sebuah karangan bunga belasungkawa terlihat di pintu masuk sekolah itu.

Andriana dikenal murid yang berprestasi. Ia aktif sebagai anggota Organisasi Siswa (Osis) di sekolahnya.

Benedikta Sarumaha, salah satu guru di sekolah tersebut mengatakan, Andriana juga sangat ramah dan santun kepada teman-temannya di sekolah.

Baca juga: Siswi SMK yang Tewas di Bogor Alami Luka Tusuk di Dada

"Kita tidak mungkin mengorek sisi pribadi siswa, tapi sepengatahuan saya anaknya tidak ada masalah di luar," kata Benedikta, saat ditemui di sekolah, Rabu (9/1/2019).

Petugas kepolisian sedang memasang garis polisi di lokasi penusukan seorang siswi SMK, di sebuah gang di sekitar Jalan Riau, Kecamatan Baranangsiang, Kota Bogor, Selasa (8/1/2019).KOMPAS.com / Ramdhan Triyadi Bempah Petugas kepolisian sedang memasang garis polisi di lokasi penusukan seorang siswi SMK, di sebuah gang di sekitar Jalan Riau, Kecamatan Baranangsiang, Kota Bogor, Selasa (8/1/2019).

Benedikta menambahkan, pihak sekolah sejauh ini baru berkomunikasi dengan orangtua Andriana melalui telepon.

Komunikasi terakhir dengan orangtua korban terjadi pada Selasa malam. Saat itu, pihak sekolah memberitahukan jika Andriana berada di rumah sakit.

"Orangtuanya kan di Bandung. Kita telepon, bahwa anaknya ada di rumah sakit. Kita tidak beritahu kalau anaknya meninggal. Tapi mungkin karena sudah tersebar di media, mungkin mereka sudah tahu," tuturnya.

Baca juga: Fakta Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor, Terekam CCTV hingga Identitas Pelaku Belum Diketahui

Lanjutnya, pihak sekolah menyatakan duka mendalam atas kejadian penusukan yang menimpa siswinya itu.

Atas insiden tersebut, sambung Benedikta, kegiatan belajar mengajar di SMK Baranangsiang dipersingkat waktunya.

"Tadi pagi, sebagian murid dan guru berangkat ke Cianjur, Jawa Barat, untuk ikut proses pemakaman Andriana. Keluarga besarnya kan ada di sana," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com