Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontraktor Janji Pembangunan Stadion Mahakam Selesai April 2019

Kompas.com - 09/01/2019, 20:24 WIB
Cynthia Lova,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Proyek pembangunan Stadion Mahakam di Jalan Rasamala Raya, Kecamatan Sukmajaya, Depok molor dari waktu yang ditargetkan.

Proyek ini awalnya ditargetkan rampung pada 31 Desember 2018 lalu.

Saat ditemui di lokasi pada Rabu (9/1/2019), Ketua Pelaksana Proyek dari PT Hennyka Pratama, Richard Effendi Siregar mengklaim pembangunan tersebut sudah rampung 100 persen.

Baca juga: Hutan Kota Waduk Cincin Ditata Bersamaan dengan Pembangunan Stadion BMW

Namun, kondisi berbeda didapati ketika Kompas.com menuju lokasi Stadion Mahakam.

Di sana, tidak terlihat papan atau petunjuk yang menggambarkan bahwa lokasi tersebut adalah stadion.

Ketika memasuki area stadion, nampak rumput di sana masih belum merata. Beberapa bagian masih ada yang berupa tanah.

Gawang lapangan bola pun juga tidak dilengkapi dengan jaring pembatas.

Adapun bagian tribun penonton arah timur telah diperbaiki dengan cat warna krem dan dibuat dengan keramik.

Kemudian, tribun penonton sebelah barat dari yang awalnya memang sudah ada, saat ini dilengkapi dengan tiang pegangan untuk penonton yang dicat warna hijau.

Pada bagian tribun pemain, area untuk pelatih maupun official belum dilengkapi tempat duduk.

Richard mengatakan, pembangunan stadion tersebut tinggal tahap finalisasi dan akan memakan waktu tiga bulan ke depan.

“Sudah 100 persen selesai ini, tinggal perapihan dan perawatan yang bakal memakan waktu tiga bulan ke depan,” ucap Richard.

Menurutnya, banyak yang perlu diperbaiki dari Stadion Mahakam ketika pihaknya diberi kewenangan untuk meneruskan proyek lanjutan yang saat itu pembangunannya sempat mangkrak tiga tahun.

Kondisi tribun pemain dan pelatih Stadion Mahakam, Rabu (9/1/2019).KOMPAS.com/CYNTHIA LOVA Kondisi tribun pemain dan pelatih Stadion Mahakam, Rabu (9/1/2019).

“Kondisinya memang sudah mangkrak tiga tahun saat pihak kami ambil alih untuk melanjutkan proyek pembangunan ini, otomatis banyak spesifikasi yang tidak sesuai dan harus kami perbaiki,” ucap Richard.

Ia mengaku, ada beberapa kendala yang mengakibatkan pembangunan stadion tersebut molor. Salah satunya kondisi cuaca yang buruk.

“Banyak spec atau bagian yang harus diperbaiki akibat lama mangkrak, beda kalau kami cor dari awal bisa lebih cepat. Apalagi musim hujan juga, jadi pengerjaan agak terhambat,” ucap Richard.

Richard mengatakan, stadion ini mampu menampung kapasitas hingga 5.000 orang. Namun ia mengakui jika stadion tersebut belum memenuhi standar nasional.

Baca juga: Stadion Tak Layak, PSM Tak Tampil di Makassar pada Piala AFC 2019

“Ini lapangan yang diharapkan jadi kebanggaan Kota Depok ke depannya. Tapi belum ada stadion yang standar nasional di Depok. Makanya pas ini dibangun sering ada (perwakilan) dari PSSI datang mengontrol,” kata Richard. 

KOMPAS.com/CYNTHIA LOVAKOMPAS.com/CYNTHIA LOVA KOMPAS.com/CYNTHIA LOVA

Menurut Richard, untuk menjadikan Stadion Mahakam menjadi standar nasional, maka anggaran yang harus disiapkan pun akan jauh lebih besar.

“Kalau standar belum, untuk lapangan standar nasional itu anggarannya besar. Kami hanya lanjutan dari pekerjaan yang mangkrak tiga tahun lalu. Kami fokus di segi bangunan. Kalau soal lapangan, terkendala anggaran,” ujarnya.

Richard juga mengakui bahwa untuk sistem keamanan di stadion masih beIum dilengkapi dengan kamera CCTV.

Selama tiga tahun mangkrak dari pembangunan, tahun 2018 proyek renovasi lanjutan Stadion Mahakam dikerjakan PT Hennyeka Pratama dengan dana bantuan Gubernur Jawa Barat tahun 2018 sebesar Rp 3,5 miliar.

Awalnya pada 2015, pembangunan Stadion Mahakam dikerjakan oleh PT Joglo Multi Ayu selaku pemenang lelang.

Baca juga: Sederet Fasilitas Stadion Akuatik GBK Ini Bisa Dinikmati Masyarakat Umum...

Saat itu, mereka menang lelang dengan nilai penawaran sekitar Rp 8,9 miliar.

Sayangnya, hingga batas waktu yang telah ditentukan, progres pekerjaan yang dilaksanakan PT Joglo Multi Ayu tidak selesai 100 persen hingga akhirnya dilanjutkan oleh PT Hennyeka Pratama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com