Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Anak yang Alami Kekerasan di Bidara Cina Diberi Pendampingan Psikologis

Kompas.com - 11/01/2019, 09:27 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Timur memberikan pendampingan psikologi dan konseling terhadap tiga orang anak yang mengalami kekerasan di Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur.

Kasudin Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta Timur Fetty Fatimah mengatakan pendampingan ini akan ditangani petugas dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

"Tadi sudah kami lakukan ya pendampingan, sekarang sudah ditangani. Kami hanya melakukan monitoring saja, memberikan semangat kepada korban dan menemui yang bersangkutan," ujar Fetty kepada wartawan, Jumat (11/1/2019).

Baca juga: Polisi Akan Visum 3 Anak yang Alami Kekerasan di Bidara Cina

Saat berkunjung, Fetty menuturkan ada satu dari tiga anak yang mengalami trauma cukup berat.

"Kalau saya lihat tadi ada satu anak dari tiga anak itu yang laki-laki itu kan lumayan parah. Traumanya lebih besar. Ini yang kita upayakan bagaimana anak ini traumanya bisa cepat hilang," tuturnya.

Ia berharap, kejadian ini menjadi shock therapy bagi pelaku maupun masyarakat lainnya untuk enggan melakukan kekerasan terhadap anak.

"Nanti akan kita lihat dulu. Kejadian ini adalah shock therapy, bukan hanya untuk pelaku tapi untuk semua bahwa ada undang-undang peraturan yang melindungi anak. Anak harus disayang, kita sebagai orangtua harus berikan kasih sayang," tutup Fetty.

Baca juga: KPAI Gandeng Dinsos Pulihkan Trauma 3 Anak di Bidara Cina yang Alami Kekerasan

Sebelumnya, seorang ibu bernama Siti Rohayati (34) melaporkan tetangganya sendiri.

Hal ini dilakukan lantaran Siti tak terima anaknya yang berusia lima tahun disentil oleh pelaku.

Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (6/1/2019) lalu, saat korban yang berinisial JUN tengah bermain bersama dua orang temannya, yaitu F (4) dan S (4) di depan rumah pelaku di Jalan Sensus IVD RT 08/14 Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Timur sekira pukul 16.00 WIB.

Ketiganya kemudian melihat bunga berwarna merah muda yang halaman rumah pelaku. Ketiganya pun tertarik dan langsung memetiknya.

"Saat memetik, ternyata dilihat pemilik rumah. Anak kami sudah mencoba mengembalikannya, namun malah disentil berkali-kali di muka dan telinga," ucap Siti saat ditemui awak media, Rabu (9/1/2019).

Atas kejadian ini, ketiga anak tersebut menjadi trauma hingga enggan untuk keluar rumah dan bermain seperti biasanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com