Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Kepolisian Mengungkap Pelaku Teror Bom di Rumah 2 Pimpinan KPK

Kompas.com - 12/01/2019, 07:31 WIB
David Oliver Purba,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua rumah pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo dan Laode M Syarif mendapatkan teror bom pada hari yang sama, Rabu (9/1/2019).

Rumah Ketua KPK Agus yang berada di Perumahan Graha Indah, Jatiasih, Kota Bekasi mendapat teror berupa benda mirip bom paralon yang disangkutkan ke pagar rumah pada pukul 05.30 WIB.

Sedangkan, rumah Wakil Ketua KPK Laode yang berada di Jalan Kalibata Selatan, Jakarta Selatan dilempari dua bom molotov pada Rabu dini hari.

Baca juga: Polri Bentuk Tim Gabungan, KPK Harap Penyerang Novel Baswedan Segera Ditemukan

Polisi bergegas melakukan penyelidikan dengan membentuk tim yang dipimpin Kepala Densus 88, inafis dan Puslabfor.

"Kami bentuk tim mengungkap siapa pelakunya,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu.

Polisi juga melakukan penjagaan dan patroli selama 24 jam di rumah kedua pimpinan KPK itu.

Baca juga: Polisi Buat Sketsa Wajah Pelaku Teror di Rumah Ketua KPK

Hingga saat ini, ada 17 saksi yang telah diperiksa, 11 di antaranya untuk kasus di rumah Laode, termasuk Laode sendiri.

Sedangkan teror bom di kediaman Agus, sudah ada enam saksi yang diperiksa. Adapun Agus belum bisa diperiksa karena kesibukannya.

Namun, Agus telah menyampaikan kesediaannya untuk memberikan keterangan kepada polisi untuk kepentingan penyelidikan.

Baca juga: Ini Saran Antasari Azhar Kepada Pimpinan KPK untuk Hindari Teror

Penyidik telah menyita kamera CCTV yang terpasang di rumah dan sekitar lingkungan rumah Laode. Dari penyelidikan sementara, ada dua orang berboncengan sepeda motor yang melempar dua bom molotov ke halaman rumah Laode.

Sedangkan di rumah Agus, salah satu saksi mengatakan sebelum teror terjadi, ada orang tidak dikenal yang menanyakan kediaman Agus.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan, ada petunjuk menarik yang ditemukan polisi dalam menyelidiki teror terhadap dua pimpinan KPK itu.

Baca juga: Soal Teror ke Rumah Pimpinan KPK, Kapolri Bilang Ada Petunjuk Menarik

Namun, Tito masih enggan mengungkapkannya.

Adapun Tito menyarankan agar KPK membentuk tim yang nantinya bergabung dengan tim kepolisian dalam menyelidiki kasus teror tersebut.

"Kita berdoa semoga bisa cepat terungkap. Ada beberapa petunjuk yang menarik," kata Tito.

Baca juga: Menkumham: Teror kepada Pimpinan KPK Tak Layak Terjadi di Negara Hukum

“Bila memungkinkan KPK dapat membentuk tim yang bergabung dengan tim kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut supaya penanganan kasusnya betul-betul bisa transparan," ujarnya.

Sketsa wajah

Guna mengungkap kasus tersebut, kepolisian akan membuat sketsa wajah terduga pelaku teror di kediaman Agus.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menuturkan, pihaknya akan melibatkan ahli pembuat sketsa wajah.

Baca juga: Ketua KPK Siap Bantu Kepolisian Selidiki Kasus Teror di Kediamannya

Sketsa akan dibuat berdasarkan keterangan saksi yang sempat berinteraksi dengan terduga pelaku.

Tim Inafis akan mengirimkan sketsa wajah yang dibuat ke tim Laboratorium Forensik untuk dilakukan pengembangan.

Inafis juga akan menyelidiki sidik jari pelaku di barang bukti tas berisi pipa paralon, kabel, baterai, dan sekering.

“Lagi dicoba digambar sketsa wajahnya. Nanti dari hasil sketsa wajah yang berhasil digambar oleh ahli sketsa dimasukkan di laboratorium forensik Inafis. Kita memiliki peralatan yang cukup canggih,” kata Dedi.

Kompas TV Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengusulkan dibentuk tim gabungan, dalam pengungkapan kasus teror yang dialami dua pimpinan KPK. Pembentukan tim gabungan ini dimaksudkan agar penanganan kasus teror yang dialami dua pimpinan KPK bisa lebih transparan. Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut ada petunjuk menarik yang ditemukan penyidik terkait teror yang dialami dua pimpinan KPK.Namun kapolri masih enggan menjelaskan petunjuk itu.<br /> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /> <!--[endif]-->
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com