Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu PNS Dipaksa Beli Tiket Film "Terima Kasih Cinta", Ini Penjelasan Pemkot Bekasi

Kompas.com - 17/01/2019, 16:05 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, tidak ada pemaksaan kepada pegawai Pemkot Bekasi untuk membeli tiket nonton film "Terima Kasih Cinta".

"Saya tegaskan bahwa tidak ada unsur pemaksaan kepada pegawai Pemerintah Kota Bekasi untuk membeli tiket film Terima Kasih Cinta," kata Tri saat dikonfimasi, Kamis (17/1/2019).

Adapun tokoh dalam film tersebut diperankan oleh putra dari Tri dan putri Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.

Baca juga: Setelah Tertunda 2 Tahun, Terima Kasih Cinta Akhirnya Tayang di Bioskop

Istri Wakil Wali Kota Bekasi juga bertindak sebagai produser dalam film itu.

Dia menjelaskan, pihaknya hanya mengimbau kepada pegawai Pemkot Bekasi untuk menonton film tersebut namun tidak dengan paksaan.

Imbauan itu dilakukan karena 70 persen latar dalam film tersebut berada di Kota Bekasi.

Menurut dia, film itu akan menguatkan citra Kota Bekasi. Oleh karena itu, hal tersebut harus diawali dengan menumbuhkan animo menonton dari masyarakat Kota Bekasi terlebih dahulu.

"Imbauan atau ajakan untuk menonton film itu sifatnya berbentuk sosialisasi, tidak mengikat, tidak ada paksaan dan diserahkan sepenuhnya kepada yang mau nonton," ujar Tri.

Dia juga meminta kepada pegawai Pemkot Bekasi apabila ada oknum yang memaksa untuk menonton film tersebut untuk laporkan kepada pihak berwajib.

Sebelumnya beredar kabar bahwa ada pemaksaan kepada Tenaga Kerja Kontrak (TKK) Pemkot Bekasi untuk membeli tiket film itu.

Para TKK dikabarkan mengeluh karena diperintah untuk membeli tiket, padahal gaji bulan Desember 2018 beluk dibayarkan kepada TKK.

Baca juga: Achmad Megantara Nikmati Kerja Sama Bareng Putri Marino dalam Terima Kasih Cinta

Terkait hal itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memerintahkan Pj Sekretaris Daerah Kota Bekasi untuk membayarkan gaji TKK yang berjumlah 11.000 orang bulan Desember 2018 pada Jumat (18/1/2019) besok.

"Selesaikan penghasilan TKK supaya mereka kembali semangat bekerja ketika menghadapi berita simpang siur," tutur Rahmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com