Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekayasa Lalin di Stasiun Bekasi, Kemacetan Diklaim Berkurang 30 Persen

Kompas.com - 21/01/2019, 13:34 WIB
Dean Pahrevi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kasi Dalops pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi Bambang Putra mengatakan, penerapan rekayasa lalu lintas untuk angkutan perkotaan (angkot) dan transportasi online di area Stasiun Bekasi, Jalan Perjuangan hari pertama berhasil mengurangi kemacetan hingga 30 persen.

Bambang mengatakan, hal itu terlihat dari angkot dan ojek online yang tidak lagi mengetem di depan pintu Stasiun Bekasi, Jalan Perjuangan.

Dalam rekayasa lalu lintas itu yang sudah diterapkan sejak pukul 06.00 WIB Senin (21/1/2019) , angkot dan transportasi online yang datang dari Jalan Perjuangan dialihkan ke Jalan Diklat.

Baca juga: Ada Rekayasa Lalin Stasiun Bekasi, Penumpang Diminta Perhatikan Hal Ini

Sedangkan angkot dan transportasi online yang datang dari arah Jalan Perjuangan tetap bisa menuju ke Jalan Ir. Juanda.

"Tadi pagi sudah pukul 06.00 di lapangan sama polisi dan Satpol PP berjalan lancar kondusif, tadi 30 persen terasa lah kemacetan berkurang," kata Bambang saat dikonfirmasi, Senin.

Pantauan Kompas.com, arus lalu lintas di Jalan Perjuangan pasca penerapan rekayasa lalu lintas itu terpantau lengang. Angkot dan transportasi online tampak diarahkan sejumlah petugas Dishub ke Jalan Diklat.

Pintu keluar penumpang utara Stasiun Bekasi sisi barat juga sudah dibuka. Penumpang transportasi online serta angkot yang masuk dan keluar stasiun untuk naik atau turun dari angkot dan transportasi online melalui pintu tersebut.

Bambang menambahkan, pihaknya akan terus mengarahkan angkot dan transportasi online untuk menaiki dan menurunkan penumpang di Jalan Diklat. Hal itu akan digencarkan khususnya pada jam-jam sibuk.

"Nanti kita kencengin lagi, sore nanti angkot tetap lewat Jalan Diklat, Sekarang sosilaisasi penerapan, nanti jam 3 penumpang KA (Kereta Api) turun nanti kita kencengin ke penumpang ke Jalan Diklat," ujar Bambang.

Adapun rekayasa lalu lintas itu dilakukan untuk memecah kemacetan yang kerap terjadi di Jalan Perjuangan tepatnya di depan Stasiun Bekasi. Kemacetan biasa terjadi karena angkutan umum dan transportasi online yang ngetem di depan pintu stasiun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com