Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urai Kemacetan di Stasiun Bekasi, Rekayasa Lalin Akan Diberlakukan Khusus Angkot dan Ojek Online

Kompas.com - 18/01/2019, 19:10 WIB
Dean Pahrevi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi akan menerapkan rekayasa lalu lintas khusus angkutan umum atau angkot, dan transportasi online yang kerap beroperasi di Stasiun Bekasi, Jalan Perjuangan, Kota Bekasi.

Kasi Dalops Dishub Kota Bekasi Bambang Putra mengatakan, rekayasa lalu lintas akan dimulai pada Senin (21/1/2019) dan akan berjalan seterusnya.

Dalam rekayasa lalu lintas itu, angkutan umum dan ojek online dari arah Jalan Ir. Juanda yang hendak menuju ke Jalan Perjuangan akan dialihkan ke Jalan Diklat, tepatnya di samping Stasiun Bekasi.

"Kita tahu sendiri di jalan itu posisinya luar biasa macet, karena dekat dengan rel kereta. Jadi semua angkutan kita belokan ke jalan diklat. Tembusannya ke pinggir kali ke Teluk Buyung," kata Bambang saat dikonfirmasi, Jumat (18/1/2019).

Baca juga: Area Stasiun Bekasi Sering Macet, Dishub Sebut Ojek Online Sulit Diatur

Sementara itu, untuk angkutan umum dan transportasi online yang berasal dari arah Jalan Perjuangan tetap bisa menuju langsung ke Jalan Ir. Juanda.

Bambang menjelaskan, rekayasa lalu lintas yang dikhususkan untuk angkutan umum dan transportasi online itu diterapkan agar tak ada lagi angkutan yang menaik atau menurunkan penumpang tepat di depan pintu Stasiun Bekasi yang biasanya membuat kemacetan.

Angkutan umum dan transportasi online akan dialihkan di Jalan Diklat untuk menaikan dan menurunkan penumpangnya.

"Memecah kemacetan, yang penting adalah faktor keselamatan karena dekat dengan rel. Kalau macet di rel itu membahayakan sekali," ujar Bambang.

Baca juga: Dikeluhkan, Trotoar di Depan Stasiun Bekasi Dijadikan Parkiran Motor

Selain itu, untuk penumpang kereta listrik commuter line akan dialihkan untuk keluar Stasiun Bekasi lewat pintu sisi barat di Jalan Diklat.

Untuk mengatur rekayasa lalu lintas ini, pihak Dishub Kota Bekasi mengerahkan 50 personel tiap harinya di lokasi tersebut. Sosialisasi pun sudah dilakukan dengan pemasangan spanduk dan banner di area Stasiun Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com