Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Siap Siaga DBD

Kompas.com - 21/01/2019, 19:39 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK,KOMPAS.com - Selain Jakarta yang waspada demam berdarah dengue (DBD) selama awal bulan ini, Pemkot Depok menyatakan siap siaga DBD. 

“Siaga itu bukan darurat maksudnya. Namun, daerah kita siap siaga dengan virus DBD (Aedes aegypti) ini untuk mengambil langkah pencegahan dan penindakan,” ucap Wali Kota Depok Mohammad Idris di Kantor Kelurahan Sukatani, Tapos, Depok, Senin (21/1/2019).

Menurut Idris, Pemkot Depok tengah melakukan pendataan jumlah penderita DBD guna  memastikan apa Depok akan dinyatakan darurat DBD atau kejadian luar biasa (KLB).

Baca juga: Karimun Rawan DBD, Awal Januari Sudah Ditemukan 16 Kasus 

Idris berjanji, pendataan tersebut akan diselesaikan pada pekan depan sehingga pihaknya dapat menetapkan langkah konkret mencegah DBD.

"Saya ingin data untuk tahu apa memang sudah KLB atau tidak. Itu pertama, yang kedua penanganannya seperti apa. Jadi sekarang dalam pendataan dulu," ujar dia.

Berdasarkan Data RSUD Depok, ada peningkatan jumlah pasien DBD hingga 21 Januari 2019 ini menjadi 150 pasien DBD.

Sebelumnya, November 2018, jumlah pasien DBD ada 36 orang. Kemudian, pada Desember 2018, jumlah pasien DBD meningkat jadi 115 pasien.

Menurut Idris, salah satu wilayah Depok yang menjadi titik rawan DBD yakni Perumahan Taman Duta.

Sebab, menurut dia, perumahan tersebut jadi langganan banjir setiap musim hujan. Adapun DBD merupakan salah satu penyakit yang mengancam warga terdampak banjir. 

Baca juga: DKI Masuki Fase Waspada DBD, Ini Cara-cara Pencegahannya

Banjir kerap meninggalan genangan air yang menjadi tempat bersarangnya nyamuk pembawa penyakit demam berdarah. 

“Pondok Duta yang rawan virus DBD karena banjirnya. Ini bisa diatasi apabila pengerjaan sodetan dari Pengrangengan ke Sugutamu yang dilakukan pengelola Tol Cijago selesai pengerjaannya,” kata Idris.

Sementara itu, wilayah Jakarta masuk dalam kategori waspada kejadian luar biasa (KLB) DBD pada Februari dan Maret 2019 ini.

Peningkatan curah hujan dan perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap perkembangan Aedes aegypti, nyamuk yang dapat menularkan virus dengue dan menyebabkan penyakit DBD.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI, sepanjang 2018 terjadi 3.362 kasus DBD dengan satu kematian. Pada Januari 2019 ini, tercatat sudah ada 111 kasus DBD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com