Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Kelabui Warga, Pengedar Uang Palsu Biasa Beraksi Malam Hari

Kompas.com - 01/02/2019, 17:47 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Asral Mashuri mengatakan, pengedar uang palsu biasanya melakukan aksinya pada malam hari untuk mengecoh masyarakat.

Para pencetak uang palsu telah menyadari kualitas uang palsu milik mereka lebih jelek dibandingkan kualitas uang asli yang dicetak oleh BI.

Sementara, masyarakat sudah jeli dalam membedakan bentuk fisik antara uang asli dan uang palsu.

Baca juga: Strategi BI Hadapi Komplotan Pembuat Uang Palsu

"Pihak BI sudah melakukan strategi pencegahan sehingga masyarakat sudah bisa tahu mana uang palsu dengan cara dipegang atau diraba saja. Tapi kadang-kadang, mereka (pengedar uang palsu) melakukan aksinya pada malam hari sehingga masyarakat jadi susah membedakan," kata Asral saat dihubungi Kompas.com, Jumat (1/2/2019).

"Mereka mencetak (uang palsu) dengan kualitas jauh di bawah dari kualitas uang asli. Oleh karena itu, mereka melakukan aksinya pada malam hari agar tidak mudah ketahuan," lanjut dia.

Asral menyebut, pencetakan dan peredaran uang palsu terjadi di seluruh negara. Oleh karena itu, pihaknya melakukan strategi-strategi pencegahan peredaran uang palsu.

"Di negara mana di dunia ini yang enggak ada pemalsuan (uang), di seluruh negara ada pemalsuan (uang). Yang bisa kami lakukan adalah memperkecil tingkat pemalsuan karena yang dirugikan adalah masyarakat," ujar Asral.

Sebelumnya, Polsek Metro Setiabudi, Jakarta Selatan menangkap enam orang pengedar uang palsu, beberapa waktu lalu.

Mereka mencetak dan mengedarkan uang palsu sejak 2009.

Selain mencari untung dengan modus pinjam uang, komplotan ini kerap membelanjakan uang palsunya untuk dapat kembalian uang asli.

Komplotan pengedar itu juga mencari untung dengan mengelabui warung hingga stasiun pengisian bahan bakar (SPBU). 

Baca juga: Komplotan Pengedar Uang Palsu Dibekuk Polisi

BI telah memiliki tiga strategi menyikapi peredaran uang palsu, yakni strategi preventif, preemtif dan represif.

Strategi preventif dilakukan dengan cara memperkuat fitur pengamanan uang yang beredar di masyarakat.

Strategi kedua adalah preemtif atau langkah edukasi pada masyarakat. Lalu strategi represif yakni berkoodinasi dengan kepolisian dan kejaksaan untuk memberi tindakan tegas pada pembuat dan pengedar uang palsu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com