Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Jatibaru Raya Tanah Abang yang Tak Lagi untuk Pejalan Kaki...

Kompas.com - 08/02/2019, 08:44 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com — Mulai kemarin, Kamis (7/2/2019), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melarang pejalan kaki untuk menggunakan jalan dan trotoar di Jalan Jatibaru Raya. Pejalan kaki dipaksa menggunakan skybridge atau jembatan penyeberangan multiguna.

Para pejalan kaki dari arah Pasar Tanah Abang yang hendak menggunakan KRL harus melintas melalui skybridge menuju Stasiun Tanah Abang.

Sementara itu, pengguna transjakarta yang hendak melanjutkan perjalanan menggunakan KRL, bisa langsung menuju stasiun melalui tangga dekat halte transjakarta.

Pagar pembatas setinggi 1 meter telah dipasang di tengah Jalan Jatibaru Raya dan di sepanjang trotoar sehingga mempersulit para pejalan kaki untuk melompatinya.

Tampak pula petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang bersiaga di akses pintu masuk dan keluar Stasiun Tanah Abang.

Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat Harlem Simanjuntak mengatakan, tak ada penambahan petugas untuk bersiaga di Jalan Jatibaru Raya.

Pihaknya menerjunkan 12 personel petugas untuk membantu para pejalan kaki agar tidak melintas di Jalan Jatibaru Raya.

"Kalau pihak dishub, tidak ada tambahan personel, tetap seperti biasa. Tinggal anggota mengimbau masyarakat yang akan melintas ke jalan untuk melewati skybridge," kata Harlem kepada Kompas.com, Kamis (7/2/2019).

Baca juga: Mulai Hari Ini Pejalan Kaki Dilarang Melintas di Jalan Jatibaru Raya, Begini Kondisinya...

Suasana skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (9/1/2019).KOMPAS.COM/ RINDI NURIS VELAROSDELA Suasana skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (9/1/2019).

Menuai protes

Kebijakan membatasi pejalan kaki ini pernah menuai protes dari Koalisi Pejalan Kaki. Alfred Sitorus dari Koalisi Pejalan Kaki mengkritik Pemprov DKI mematikan fungsi trotoar yang sudah dibangun untuk pejalan kaki.

Ia menjelaskan, akses awal dan utama pejalan kaki di kawasan itu adalah trotoar dan zebra cross. Ia meminta keberadaan skybridge tidak menghilangkan aktivitas menyeberang di jalan.

"Jadi, jangan sampai dipikir JPM sudah selesai dibangun, semua akses semua lewat atas. Itu salah," ujar dia.

Baca juga: Pejalan Kaki Dilarang Lewat di Bawah Skybridge Tanah Abang Mulai Per 7 Februari

Alfred menilai, skybridge dibangun untuk menampung pedagang kaki lima (PKL) yang biasa mengokupasi trotoar. Ia meminta Pemprov DKI mengedepankan pejalan kaki. Ia mengusulkan pembangunan pelican crossing atau zebra cross yang memudahkan pejalan kaki.

"Namanya berjalan di dalam kota itu untuk menyeberang ya, kita jangan selalu melulu JPO untuk pejalan kaki, untuk menyeberang. Nah kita harus mengedepankan bagaimana sesuai dengan apa yang di aturan lalu lintas itu, memprioritaskan pejalan kaki," kata Alfred.

Pengamatan Kompas.com pada Senin (7/1/2019), pedagang kembali mengokupasi trotoar di Jalan Jatibaru Bengkel tepatnya samping Stasiun Tanah Abang. KOMPAS.COM/ RINDI NURIS VELAROSDELA Pengamatan Kompas.com pada Senin (7/1/2019), pedagang kembali mengokupasi trotoar di Jalan Jatibaru Bengkel tepatnya samping Stasiun Tanah Abang.

Jadi indikator kesiapan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com