BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menanggapi pernyataan Wali Kota Cilegon Edi Ariadi yang berharap kotanya tidak seperti Bekasi yang selalu macet.
Ia mengatakan, Kota Bekasi macet karena berdampingan dengan empat proyek strategis nasional.
"Ini orang (wali kota) baru dilantik, kan, mungkin euforia sehingga terpikir di benaknya kalau Bekasi itu macet. Betul memang Bekasi macet, tetapi jangan salah di Kota Bekasi itu ada empat program strategis nasional," kata Rahmat saat ditemui Kompas.com di Islamic Center, Bekasi Selatan, Jawa Barat, Kamis (21/2/2019).
Baca juga: Anies dan Rahmat Effendi Belum Bahas Kepastian Dana Kemitraan Rp 2 Triliun
Empat proyek strategis nasional yang dimaksud adalah Tol Becakayu, light rail transit (LRT), Tol Jakarta-Cikampek II, dan kereta cepat.
Hal tersebut berdampak langsung terhadap arus lalu lintas, kerusakan jalan arteri, dan lain-lain.
"Elevated tol dari Cikunir, yang macetnya itu di jalan tol. Tol Becakayu, itu merusak daerah aliran Sungai Kalimalang," ujar dia.
Baca juga: 5 Gebrakan Rahmat Effendi setelah Resmi Jabat Wali Kota Bekasi
"Akibat macet di tol membuat kendaraan bertonase besar ke jalan arteri, sehingga merusak jalan," kata Rahmat.
Adapun, Wali Kota Cilegon Edi Ariadi yang baru dilantik pada Rabu (20/2/2019) menginginkan infrastruktur di Kota Cilegon dibangun sebesar mungkin agar tidak macet seperti di Bekasi.
"Kita, kan, minta flyover, itu kewenangan (pemerintah) pusat atau provinsi. Jangan kayak Bekasi, kan, kasihan macet," kata Edi usai dilantik, Rabu (20/2/2019).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.