Strategi Kampanye
Selain menyebarkan Alat Peraga Kampanye (APK) di wilayah daerah pemilihannya. Bahkan dia juga kerap memasang spanduk dirinya di gerobak cakwenya agar dilihat masyarakat ketika pegawainya keliling untuk jualan cakwe.
Nur bersama relawannya juga rutin keliling bersosialisasi dan mencari tahu keluhan warga dengan bertatap muka langsung.
"Saya sering mutar sosialisasi, tatap muka saja sama warga. Paling banyak itu ngeluhin jalan, saluran air sama pendidikan," tutur Nur.
Modal Kampanye Ratusan Juta
Sadar terjun ke dunia politik dan menjadi caleg membutuhkan dana besar, Nur sudah menyiapkan anggaran kampanyenya sejak 2014. Dia pun menyiapkan dan sekitar Rp 250 juta untuk menyokong kebutuhan kampanyenya.
"Saya dari 2014 sudah kuat buat maju cuman saya ini baru terjun ke politik. Jadinya saya tahan maju di 2019 saja. Modal saya sekitar Rp 250 juta buat caleg ini, itu buat APK (Alat Peraga Kampanye) dan sosialisasi," ujar Nur.
Jika tak terpilih pun, dia tetap akan maju sebagai caleg pada tahun 2024. Sebab, dia amat bertekad memperjuangkan aspirasi rakyat kecil agar diperhatikan pemerintah.
Dia juga tak masalah bersaing dengan para caleg yang bermodal besar untuk kampanye. Bagi dia, masyarakat sudah pintar memilih orang yang bisa dipercaya memperjuangkan aspirasi rakyat kecil.
Nur menyadari masih baru dalam dunia politik. Terpenting bagi dia, bisa menyalurkan aspirasi masyarakat kecil dan umat Islam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.