Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Menumpuk, Pemkab Bekasi Minta Warga Buka Sementara TPA Burangkeng

Kompas.com - 08/03/2019, 16:40 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Bekasi Dodi Agus mengatakan, pihaknya meminta kepada aparatur Desa Burangkeng untuk membuka terlebih dahulu Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng agar sampah yang menumpuk bisa dibuang.

Hal itu dikatakan Dodi sebab tumpukan sampah sudah mulai muncul di sejumlah wilayah Kabupaten Bekasi, salah satunya di Pasar Setu.

Pemkab Bekasi tak punya opsi lain untuk membuang sampah selain di TPA Burangkeng.

"Kami harap kepada aparatur desa, dari mulai Kades (Kepala Desa) dan Sekdes (Sekretaris Desa), tolonglah bikin kearifan supaya TPA ini dibuka dulu. Sementara kita bahas kompensasi, kita buka dululah," kata Dodi saat dikonfirmasi, Jumat (8/3/2019).

Baca juga: Tak Ada Pejabat Pemkab Bekasi, Warga Tolak Hadiri Pertemuan Bahas TPA Burangkeng

Dodi menjelaskan, pihaknya sudah mengakomodir tuntutan warga terkait TPA Burangkeng dengan mengundang warga dalam pertemuan untuk membahas persoalan TPA pada Rabu (6/3/2019) lalu.

Namun, pihak Desa Burangkeng maupun warga tidak hadir dalam pertemuan itu.

Warga menolak hadir dikarenakan pertemuan tersebut tidak menghadirkan Bupati maupun Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi.

Oleh sebab itu, Pemkab Bekasi kembali mengundang warga untuk membahas persoalan TPA Burangkeng yang akan dilaksanakan pada Selasa (12/3/2019).

"Mereka tidak hadir. Bagaimana kami mau selesaikan permasalahannya, kami akan minta tanda tangan Pak Sekda untuk surat undangan itu. Karena ketidakhadiran mereka, maka kami undang ulang. Kami masih hormati mereka," ujar Dodi.

Sebelumnya, pada Senin (4/3/2019) ratusan warga Desa Burangkeng berunjuk rasa di depan TPA Burangkeng dengan menutup TPA dan tak memperbolehkan ada aktivitas di dalam TPA.

Akibatnya, sampah menumpuk di sejumlah wilayah Kabupaten Bekasi, salah satunya di Pasar Setu.

Baca juga: Warga Tutup Paksa TPA Burangkeng, Pemkab Bekasi Bingung

Pantauan Kompas.com, sampah sayuran dan plastik nampak menumpuk di area parkir kendaraan Pasar Setu.

Sampah juga terlihat menumpuk di sejumlah sudut pasar seperti pinggir jalan, serta di dekat area pedagang. Bau sampah menyengat pun tercium di sekitar pasar.

Hingga saat ini, warga masih menutup TPA dan tak ada truk sampah yang masuk ke area TPA.

Adapun tuntutan warga Desa Burangkeng, antara lain menuntut dibangun saluran air di permukiman warga, diberikan uang kompensasi dari Pemkab Bekasi, perbaikan akses jalan TPA, pemeliharaan serta pembenahan TPA, dan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com