Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Ratusan Kepala Sekolah, Polisi Beberkan Maraknya Anak Jadi Pelaku Kriminal

Kompas.com - 14/03/2019, 14:09 WIB
Tatang Guritno,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam acara Silaturahmi Forum Koordinasi Pimpinan Kota (FORKOPIMKO) bersama 500 kepala sekolah seluruh Jakarta Barat, Polres Metro Jakarta Barat memaparkan data keterlibatan anak di bawah umur terhadap praktik kriminal.

Pemaparan tersebut disampaikan oleh Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi, Kamis (14/3/2019).

"Kami miris melihat anak di bawah umur, bahkan ada yang masih SD pun sudah melakukan tindak kriminal," jelasnya.

Baca juga: Kasus Kriminalitas di Jakarta Utara Sepanjang 2018 Diklaim Menurun

Menurut Hengki, banyak anak di bawah umur terlibat kriminal, mulai dari penyalahgunaan narkoba, tawuran, pencurian, hingga prostitusi online.

"Sedih lihat data ini, tapi ini fakta di lapangan yang terjadi dan saya harus sampaikan agar menjadi perhatian kita bersama," ujar Hengki.

Adapun dari 141 kasus kriminalitas jalanan, 122 tersangkanya adalah anak di bawah umur.

Untuk kasus narkoba, Hengki menuturkan Polres Metro Jakarta Barat bahkan pernah menemukan 128.000 butir obat golongan IV di lingkungan sekolah.

"Obat-obatan ini jika dikonsumsi anak-anak akan membuatnya makin berani, hilang empatinya, dan tak punya rasa menyesal atas perbuatan kriminal yang ia lakukan," terangnya.

Polres Metro Jakarta Barat juga pernah mengungkap kasus prostitusi online yang melibatkan anak-anak.

"Ada dua grup di media sosial yang separuh member-nya anak di bawah umur. Layanannya macam-macam dan menggunakan talent sebanyak 30 wanita, 10 di antaranya adalah siswi SMP dan SMA," papar Hengki.

Baca juga: Pada 2018, Kriminalitas Menurun, Kekerasan Anak dan Perempuan Meningkat

Ditemui di tempat yang sama, Kasudin Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Barat Uripasih mengatakan akan lakukan sinergi dengan berbagai pihak untuk menekan angka kriminalitas ini.

"Ya kami lakukan sinergi dengan berbagai pihak, salah satunya dengan menerapkan jam belajar malam. Jadi, untuk polisi misalnya menemukan anak keluyuran di malam hari, tolong diingatkan atau diimbau untuk pulang," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com